Jokowi Sebut IKN Nusantara Kota Pintar Berbasis Hutan Pertama di Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri jajak pasar atau market sounding peluang investasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Selasa (18/10/2022).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Otorita IKN Nusantara bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan dihadiri ratusan investor.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Di hadapan para investor, Jokowi pun menegaskan bahwa IKN merupakan wujud untuk membangun budaya kerja baru.
“Selamat datang di masa depan Indonesia, sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa kepindahan Ibu Kota Negara bukan sekadar memindahkan gedung kementerian. Bukan juga pindah Istana, bukan fisik yang kita pindahkan, tetapi yang kita ingin bangun adalah budaya kerja baru, mindset baru, dan IKN sebagai mindset ekonomi baru,” kata Jokowi dalam acara Market Sounding IKN, di Ballroom Djakarta Theater XXI, Selasa (18/10/2022).
Jokowi pun menegaskan tujuan utama IKN adalah menghadirkan pembangunan merata, sebab menurutnya selama ini pembangunan dan populasi terbesar Indonesia bernaung di pulau Jawa.
“Saat ini 58 persen dari PDB ekonomi kita terpusat di Pulau Jawa. Kemudian populasi 56 persen atau sekitar 149 juta penduduk kita ada di pulau Jawa, bermukim di pulau Jawa. Betapa pulau Jawa ini sangat terbebani dengan jumlah yang sangat besar itu,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi menyebut pemindahan IKN sebagai wujud keadilan ekonomi dan keseteraan pembangunan sehingga pembangunan tidak hanya terpusat di pulau Jawa.
Tidak hanya itu saja, Jokowi juga mengklaim bahwa Nusantara adalah kota pintar masa depan yang berbasis hutan dan alam, di mana konsep tersebut menjadi yang pertama di dunia.
“Nusantara adalah kota pintar masa depan, yang berbasis hutan dan alam belum ada di dunia, belum ada. Tolong dicarikan belum ada, ini yang membedakan. Ini yang nanti menjadi diferensiasi ibu kota kita dengan ibu kota negara-negara lain,” ucap Jokowi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dalam pembangunan IKN sekitar 70 persen diantaranya merupakan area hijau, di mana lahan yang digunakan untuk membangun IKN adalah hutan produksi.
“Jangan ada yang keliru bahwa ini hutan alam, bukan ini hutan produksi, monokultur artinya di sana hanya ada satu jenis pohon yaitu pohon ekualiptus yang dipakai dan ditebang setiap 6—7 tahun. Jangan ada nanti isu merusak hutan. Ini yang kita ingin kembalikan justru nantinya ingin kembali jadi hutan heterogen dengan pohon asli dan endemik dari Kalimantan sehingga kita harapkan nanti menjadi hutan hujan tropis lagi di Kalimantan,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Jokowi mengungkapkan bahwa yang pemerintah siapkan pertama kali di IKN adalah pusat persemaian yang sudah mulai dibangun sejak Juni 2022. Adapun, luas lahan persemaian memiliki luas kurang lebih 16 hektare dengan embung 7 hektare yang diharapkan selesai pada awal 2022.
Target tersebut juga berkaitan dengan tingkat kapasitas bibitnya setiap tahun bisa menghasilkan kira-kira 15 juta bibit per tahun melalui pusat persemaian tersebut yang ditujukan untuk menghijaukan Kalimantan.
“Supaya Bapak/Ibu ingat saya [kuliah] dari [jurusan] kehutanan saya waktu menerangkan di persemaian di Kalimantan dari A sampai Z ini pohon apa ini pohon apa saya hafal semua,” katanya.
Selanjutnya, Jokowi juga mengklaim bahwa 80 persen sumber energi IKN akan berasal dari energi terbarukan (renewable energy) dengan penggunaan transportasi umum berkonsep otomatisasi hingga 80 persen.
“Transportasi umum tanpa awak, tanpa supir. Jadi yang kita hargai di sana [IKN] adalah pejalan kaki, yang kita hargai di sana adalah orang yang senang naik sepeda. Ten minute city, jarak tempuh kemana-mana itu ada dalam 10 menit sekali lagi inilah showcase tranformasi Indonesia,” pungkasnya.
Jokowi juga mengatakan bahwa perubahan peradaban Indonesia dan budaya kerja yang ingin dibangun di IKN Nusantara adalah budaya kerja produktif yang harus didukung oleh tata kelola dan manajemen yang baik serta didukung implementasi teknologi informasi yang mumpuni.
“Smart living, smart city layanan masyarakat lewat aplikasi, akte lahir akte nikah lewat HP, paperless ini yang ingin kita bangun. Jadi Nusantara adalah masa depan Indonesia dan bisa terwujud dengan upaya bersama bukan hanya pemerintah yang bergerak bukan hanya pemerintah,” ujarnya.
Terakhir, Jokowi juga menyampaikan harapannya agar pada 2024, Indonesia dapat melaksanakan peringatan hari Kemerdekaaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN.
“Dan dengan upaya kita bersama dengan semangat gotong royong kita bersama, saya yakin 17 Agustus 2024 kita bisa merayakan bersama-sama di Nusantara” ungkapnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gerhana Matahari Terjadi Dua Hari Menjelang Idulfitri, Bisa Diamati dari Wilayah Ini
- Bantah Klitih dan Menyebutnya sebagai Kenakalan Remaja, Polres Semarang Viral
- Erick Thohir Jalankan Perintah Presiden Ketemu FIFA: Doakan Saya Demi Bangsa & Rakyat Indonesia
- Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA, Rabu 29 Maret 2023 dan Cara Membeli Tiketnya
- Polsek Muntilan, Magelang Amankan 9 Pelajar yang Hendak Gelar Perang Sarung
Advertisement

Dinilai Belum Standar, Lokasi Pembangunan IPA Seropan Diperluas
Advertisement

Rekomendasi Objek Wisata untuk Wisatawan yang Berpuasa, Anti-Lelah & Anti-Batal
Advertisement
Berita Populer
- Untidar Terima 725 Mahasiswa Baru Jalur SNBP Tahun 2023
- Jawa Timur Paling Banyak Diterima SNBP 2023, Total 23.477 Siswa Masuk PTN Tanpa Tes
- Deputi di KPK Irjen Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya Punya Harta Rp7,7 Miliar
- Diperpanjang! Ini Jadwal Cuti Bersama Lebaran 7 Hari
- Guru dan Dosen Tak Dapat Tukin Bakal Terima THR dan Gaji Ke-13
- Kemacaten Kian Parah, Jokowi: Kita Telat Bangun Transportasi Publik
- Bulog akan Impor 500.000 Ton Beras dari 4 Negara
Advertisement