Advertisement
Hindari Pemberian Obat Paracetamol Sirup Sekarang Juga! Ini Bahayanya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kalangan dokter melarang masyarakat untuk sementara waktu meminum obat batuk parasetamol dengan kandungan dua bahan berikut ini.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan orang tua untuk menghindari pemberian obat sirup paracetamol bagi anak yang sedang mengalami demam sebagai bentuk kewaspadaan terhadap gagal ginjal akut.
Advertisement
"Dugaan dari Gambia, Afrika, ada kandungan dietilen glikol dan etilen glikol pada sirup obat. Untuk kewaspadaan dini, hindari dulu obat sirup sambil diawasi ada tidaknya obat itu di Indonesia," kata Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso dikutip dari Antara.
Menurut Piprim, saat ini sudah terlalu banyak produk obat antibiotik beredar di pasaran, termasuk yang mengandung parasetamol. Bahkan produk tersebut kerap menjadi jalan instan bagi orang tua dalam menurunkan demam anak.
"Persoalannya, sekarang, obat sirup parasetamol atau obat pilek batuk lainnya yang ada campuran dietilen glikol dan etilen glikol," kata dia.
BACA JUGA: Proyek Tol Probolinggo Banyuwangi Terpaksa Dihentikan, Ini Penyebabnya
Anjuran tersebut merupakan sistem kewaspadaan dini yang bisa diterapkan orang tua berdasarkan pembelajaran dari kasus gagal ginjal akut di Gambia. "IDAI merekomendasikan ke Kemenkes agar hindari dulu konsumsi obat tersebut," katanya.
Piprim mengajak orang tua untuk kembali pada metode pengobatan konservatif untuk menurunkan demam pada anak, salah satunya dengan diberikan istirahat yang cukup dan tidak menggunakan antibiotik. "Pakai cara konservatif dulu, kecuali ada komorbid seperti asma, pneumonia itu butuh obat serius. Kalau batuk dan pilek karena cuaca, cukup istirahat, cukup jangan gunakan antibiotik" ujarnya.
Sementara itu, IDAI telah menghimpun total 192 kasus gagal ginjal akut dari total 20 provinsi di Indonesia sejak Januari hingga saat ini. Komposisi pasien sebagian besar balita.
DKI Jakarta menempati jumlah laporan terbanyak mencapai 50 kasus, kemudian Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing 24 kasus, dan Sumatra Barat 21 kasus.
Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan masih menunggu hasil rekomendasi tim dan uji laboratorium penyebab gagal ginjal akut di Indonesia. "Kami masih menunggu laporan tim dan uji laboratorium," kata Nadia menyikapi rekomendasi IDAI terkait konsumsi obat parasetamol.
Selain IDAI, dokter Andi Khomeini juga menganjurkan hal yang sama. "Untuk sementara waktu teman-teman mohon hindari pemakaian obat sirup parasetamol. Apalagi yang mengandung etilon-glikol dan atau di-etilen-glikol. Ditengarai sebagai satu dari beberapa penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal akut pada anak-anak," ujarnya dikutip dari akun Twitter-nya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cedera, Pemain PSS Sleman Dominikus Dion Ingin Segera Pulih
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tetapkan 1 Tersangka Hasutan Bakar Mabes
- Bangkai Helikopter BK117 D3 Jatuh di Hutan Kalsel
- Pria Ini Dipukuli Penonton Karena Nekat Masturbasi di Konser Korn
- Sejumlah Fakta di Sidang Oknum Brimob Pelindas Affan Kurniawan
- BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Dilanda Hujan dan Petir Hari Ini
- Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Dibawa ke RS Bhayangkara Lewat Jalan Darat
- Gempa Parigi Moutong M4,7 Terasa Hingga Palu Tak Berpotensi Tsunami
Advertisement
Advertisement