Advertisement
Proyek Tol Probolinggo Banyuwangi Terpaksa Dihentikan, Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, NUSA DUA—Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi terpaksa dihentikan karena hambatan lahan dan kepadatan lalu lintas. PT Jasa Marga (Persero) masih mengkaji kelanjutan pembangunan ruas tol tersebut hingga ke Banyuwangi.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan kementeriannya telah berdiskusi panjang dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai kelanjutan proyek tersebut. Pembahasan tersebut menyepakati pembangunan sementara dihentikan sampai di Besuki.
Advertisement
Dia menjelaskan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan terhentinya pembangunan hingga ke Banyuwangi. Menurutnya, saat ini volume lalu lintas dari Probolinggo lebih banyak mengarah ke daerah selatan yakni ke Jember.
Di samping itu, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi akan melalui kawasan konservasi di Baluran. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meminta agar pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dilakukan dengan model melayang atau elevated, sehingga konstruksinya akan lebih mahal.
"Kami negosiasi berhenti di situ [Besuki] dulu, apakah akan diteruskan atau jalurnya diganti dari Jember-Banyuwangi," kata Kartika pada Selasa (18/10/2022).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tidak akan tersambung sampai dengan ujung timur Pulau Jawa hingga 2024.
Dia menjelaskan ruas tersebut nantinya hanya akan tersambung sampai dengan daerah Besuki karena banyaknya permasalahan yang ditemui pada proses pembangunannya.
"Ruas Probowangi [Probolinggo-Banyuwangi] akan kami selesaikan sampai Besuki, karena ini terlalu banyak permasalahan, jadi 2024 kami akan tembuskan sampai Besuki," jelasnya.
Berdasarkan data dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Jalan Tol Probolinggo-Banuwangi yang konsensinya dimiliki PT Jasamarga Probolinggo-Banyuwangi memiliki sebanyak lima ruas yang rencananya tersambung hingga ke Ketapang.
Hingga 3 Oktober 2022, untuk Seksi 1.1 Suko-Kraksaan dengan total panjang 9 kilometer (KM) progres pembebasan lahan telah mencapai 87,59 persen, Seksi 1.2 Kraksaan-Paiton pembebasan lahannya telah mencapai 50,04 km.
BACA JUGA: Dibangun Tahun Depan, Ini Spesifikasi Tol Jogja Bandara YIA
Kemudian, Seksi 1.3 Paiton-Banyuglugur sepanjang 9,4 km progres pembebasan lahan telah mencapai 14,11 persen, Seksi 2.1 Banyuglugur-Besuki sepanjang 16,2 km progres pembebasan lahannya telah mencapai 21,19 persen.
Sementara itu, untuk Seksi 2.2 Besuki-Bajulmati sepanjang 94,68 km dan Seksi 3 Bajulmati-Ketapang yang memiliki panjang 31,04 kilometer hingga saat ini masih dalam proses pembebasan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Tak Harus Juara Piala Asia U-23, Ini 3 Cara Menuju Olimpiade Paris 2024
- Departemen Pertanian AS Perbarui Makanan Sekolah guna Batasi Asupan Gula Anak
- Supermarket Bahan Bangunan bakal Berdiri di Madiun, Nilai Investasi Rp30 M
- Manfaatkan Layanan Cicilan Dana Bulanan, Begini Cara Sulap Utang agar Untung
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement