Advertisement
Kabar Gembira! Vaksin untuk DBD Resmi Diterbitkan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Sejauh ini belum ada obat khusus untuk mengobati demam berdarah. Oleh karena itu, pemberian vaksin masih dianggap jadi solusi.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada sekitar 50-100 juta kasus DBD setiap tahunnya di seluruh dunia.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Jika seseorang menderita demam berdarah, umumnya metode pengobatan utama DBD di rumah sakit adalah dengan infus untuk menormalkan tekanan serta aliran darah. Infus juga berfungsi untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang guna mencegah risiko dehidrasi dan syok.
BACA JUGA: Taksi Online Demo di Depan Kantor Grab dan Gojek Besok, Ini Dia Tuntutannya
Lantaran belum ada obat secara khusus, maka penyakit dengue akan lebih baik untuk dicegah. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin edar untuk vaksin Dengue dengan merek dagang Qdenga untuk digunakan di Indonesia.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito menuturkan sesuai data studi klinik yang mendukung, indikasi vaksin Qdenga disetujui untuk usia mulai dari 6–45 tahun dalam dua dosis dengan interval pemberian tiga bulan antardosisnya melalui injeksi secara subkutan pada otot lengan bagian atas.
Izin edar Qdenga terbit pada Jumat (9/9) lalu. Vaksin ini diproduksi oleh IDT Biologika GmbH Germany, serta terdaftar atas nama Takeda GmbH Germany.
Vaksin tersebut merupakan vaksin Dengue kedua yang disetujui izin edarnya oleh BPOM setelah Dengvaxia terdaftar atas nama PT Aventis Pharma.
Vaksin Qdenga merupakan jenis Live Attenuated Tetravalent Dengue Vaccine (TDV) yang terdiri atas empat strain Virus Dengue, yaitu strain Dengue serotipe 2 attenuated (TDV-2), rekombinan strain Dengue serotipe 2/1 (TDV-1), rekombinan strain Dengue serotipe 2/3 (TDV-3), dan rekombinan strain Dengue serotipe 2/4 (TDV-4).
"Vaksin strain TDV-2 dibuat dari Virus Dengue tipe 2 yang dilemahkan atau attenuated," kata Penny, dikutip dari Antara.
Efikasi vaksin Qdenga untuk pencegahan demam berdarah secara keseluruhan sebesar 80,2 persen, sementara efikasinya untuk mencegah hospitalisasi akibat virus Dengue sebesar 95,4%.
Untuk anak di bawah usia enam tahun, data studi klinik yang ada saat ini menunjukkan efikasi Vaksin Qdenga pada usia ini lebih rendah dibandingkan pada kelompok usia 6-45 tahun. Saat ini belum tersedia data efikasi vaksin Qdenga untuk usia di atas 45 tahun, sehingga kemanfaatan Vaksin Qdenga pada kelompok usia di atas 45 tahun belum dapat dipastikan.
“Pemberian izin edar Vaksin Qdenga oleh BPOM sesuai dengan persyaratan untuk vaksin baru yang mengacu pada standar WHO," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Indonesia Tak Kena Resesi Seks! Angka Kelahiran Tembus 2,18 Persen
- Cerita Mbak Niken Klaten Hilang 2 Bulan: Motor Dibawa Cowok, Pulang Naik Ojek
- BPS Sulit Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Ini Alasannya!
- Resmi Jadi Wali Kota Semarang, Ini Profil Hevearita Gunaryanti Rahayu
- Jasad Pasutri asal Karanganyar Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan
Advertisement
Advertisement

Cacing-cacing di Terowongan Terbengkalai Ini Memancarkan Cahaya Biru di Malam Hari
Advertisement
Berita Populer
- BPS Sulit Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Ini Alasannya!
- Cerita Mbak Niken Klaten Hilang 2 Bulan: Motor Dibawa Cowok, Pulang Naik Ojek
- Kemenlu Panggil Dubes Swedia untuk Sampaikan Kecaman Pembakaran Al-Quran
- Hiasan Kubah Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Rusak akibat Hujan, Bagaimana Jadwal Pembukaannya?
- Tiga Kali Gempa di Laut Selatan dalam Sehari, Begini Kata BMKG
- Ini Peta Desa di Magelang Terdampak Tol Jogja Bawen
- Ini Jejak Karier Sosok Purnawirawan Polisi yang Tabrak Mahasiswa UI
Advertisement
Advertisement