Advertisement

Taksi Online Demo di Depan Kantor Grab dan Gojek Besok, Ini Dia Tuntutannya

Anitana Widya Puspa
Minggu, 11 September 2022 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Taksi Online Demo di Depan Kantor Grab dan Gojek Besok, Ini Dia Tuntutannya Ilustrasi taksi online. - JIBI/Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kebijakan tarif baru transportasi online dinilai belum mampu menutup beban operasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Selain melakukan penyesuaian tarif, aplikator juga diminta mengurangi platform fee menjadi 10%-15%.

Sekjen Perkumpulan Armada Sewa (PAS) Indonesia, Wiwit Sudarsono mengapresiasi para aplikator yang sudah melakukan penyesuaian tarif untuk taksi online.

Advertisement

Namun, dia mengatakan penyesuaian tarif untuk taksi online yang hanya 10% masih harus dikurangi potongan aplikator 20%.

Alhasil penyesuain tarif sebesar itu masih belum cukup menutupi biaya operasional, apalagi kenaikan harga BBM mencapai lebih dari 30%.

BACA JUGA: Pemda yang Tak Salurkan Bansos BBM Bakal Kena Sanksi

Wiwit tetap kukuh meminta kepada aplikator, selain melakukan penyesuaian tarif juga mengurangi platform fee menjadi 10%-15%.

"Kami sepakat untuk melanjutkan unjuk rasa tetap berjalan besok [Senin,12/9] karena penyesuaian tarif masih jauh dari cukup untuk biaya operasional, dan masih ada tuntutan lain selain tarif," ujarnya, Minggu (11/9).

Wiwit menuturkan, aksi unjuk rasa tersebut akan digelar di depan kantor aplikator Gojek dan Grab Indonesia, Senin.

Awasi Aplikator

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati juga menekankan besaran kenaikan tarif hari ini ternyata masih dilanggar oleh potongan dari aplikator.

Dia menuturkan, potongan aplikator yang seharusnya 15% dilanggar hingga mencapai 30%.

Dia menyebut hal tersebut dialami seorang pengemudi yang mendapat order layanan angkut penumpang.

Setelah order selesai dan tiba di tujuan, konsumen membayar Rp16.000, tetapi pengemudi hanya mendapat imbalan Rp11.200 karena potongan aplikator yang melanggar aturan. Untuk itu, pihaknya menuntut potongan aplikator diturunkan menjadi 10% dan mendesak pemerintah tegas memberi sanksi bagi aplikator yang melanggar.

Pasalnya, selama ini, dia melihat bahwa tidak ada pengawasan dari pemerintah sehingga aplikator dengan semena-mena melanggar aturan yang berlaku di Indonesia. Selain itu, dia juga menuntut ganti rugi atas potongan melebihi aturan yang selama ini terjadi, harus dikembalikan kepada pengemudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sampai Akhir September 2024, Luas Panen Padi di Bantul Capai 28.600 Hektare

Bantul
| Selasa, 08 Oktober 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Staycation di Hotel Masih Ngetren, Simak Tipsnya

Wisata
| Kamis, 03 Oktober 2024, 21:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement