Terus Dikebut, Anggaran Infrastuktur Tahun Depan Rp400 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengalokasikan anggaran belanja untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp392 triliun pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (ABPN) 2023.
Jokowi menegaskan belanja pembangunan infrastruktur yang relatif besar itu diarahkan untuk mendukung penguatan penyediaan pelayanan dasar, peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas.
BACA JUGA: Pemkab Sleman Sosialisasikan Aplikasi My Pertamina ke Seluruh Kapanewon
“Serta menyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, andal dan memperhatikan aspek lingkungan serta pemerataan infrastruktur dan akses TIK,” kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Pengantar RAPBN 2023 dan Nota Keuangannya, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Jokowi mengatakan untuk mendukung target pencepatan pembangunan infrastruktur itu, pemerintah bakal memadukan anggaran lewat skema pembiayaan investasi, belanja kementerian atau lembaga, dan peran swasta.
“Skema KPBU menjadi model pembiayaan yang terus ditawarkan,” tuturnya.
Sementara itu, alokasi anggaran infrastruktur naik tipis bila dibandingkan dengan tahun ini. Pemerintah menganggarkan belanja infrastruktur sebesar Rp384,8 triliun pada 2022.
Pada tahun sebelumnya atau 2021, alokasi anggaran infrastruktur pemerintah mencetak rekor atau tembus Rp417,4 triliun. Bila dibandingkan dengan tahun pertama pandemi Covid-19, alokasi tersebut melonjak 48,4 persen.
Secara rata-rata, sejak 2019 atau periode kedua Jokowi, alokasi anggaran infrastruktur berkisar antara Rp281,3 triiun hingga Rp417,4 triliun.
Adapun, pemerintah menargetkan pendapatan negara pada 2023 mencapai Rp2.443,6 triliun yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.016,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp426,3 triliun.
Dengan mencermati kebutuhan belanja negara dan optimalisasi pendapatan negara, maka defisit anggaran 2023 direncanakan sebesar 2,85 persen terhadap PDB atau Rp598,2 triliun.
“Defisit anggaran tahun 2023 merupakan tahun pertama kita kembali ke defisit maksimal 3 persen terhadap PDB,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI-Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kabareskrim Polri Tak Lapor LHKPN sejak 2017, KPK: Nanti Kami Cek
- Deretan Negara dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia: Ada Indonesia
- Mayat Membusuk di Plafon Rumah Kosong Gemparkan Warga Semarang
- Besaran Pesangon Karyawan PHK dan Pensiun Sesuai UU Cipta Kerja
- Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Versi Arab dan Latin
Advertisement

Jam Kerja Pegawai Gunungkidul Dipangkas Selama Ramadan, Jumat Sampai Jam 11.00 WIB
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ini 10 Amalan Terbaik Wajib Diketahui Bagi yang Berpuasa Ramadan
- PPATK Pastikan Dokumen Diberikan ke Kemenkeu Terkait TPPU
- Saling Klaim! Ribuan Pasukan Rusia dan Ukraina Tewas dalam Sehari
- Catat! Ini Kerugian Buruh Jika UU Cipta Kerja Diberlakukan
- Pesawat Super Air Jet AC Mati, Penumpang Bali-Jakarta Basah Kuyup
- Mendag Zulhas Sebut Harga Pangan Masih di Awal Ramadan
- Jokowi Larang ASN hingga TNI Gelar Buka Puasa Bersama, Ini Alasannya
Advertisement