Masyarakat Ternyata Makin Banyak Berinvestasi, Ini Buktinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk semakin sadar akan pentingnya memiliki dana darurat dan pentingnya melakukan investasi.
Hal itu tercermin dari minat menabung dan investasi masyarakat Indonesia yang mengalami kenaikan yang cukup pesat dalam 2 tahun terakhir.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan dana simpanan masyarakat yang ada di sistem perbankan mengalami pertumbuhan yang baik.
Berdasarkan data per Juni 2022 menunjukkan bahwa simpanan masyarakat mampu tumbuh sebesar 9,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Selain menyimpan data di perbankan, masyarakat juga kian tertarik untuk melakukan investasi di pasar modal. Hal ini terlihat dari jumlah investor pasar modal yang tumbuh pesat selama pandemi.
Purbaya mengungkapkan per Juli 2022, jumlah investor Indonesia mencapai 9,3 juta investor. Peningkatan ini terjadi di semua jenis investor, baik investor saham, investor reksa dana, maupun investor SBN.
Adapun hal yang menarik perhatian adalah dari sisi demografi, di mana basis investor Indonesia didominasi oleh generasi muda yang berusia di bawah 30 tahun.
BACA JUGA: Mahfud Sebut Ferdy Sambo Menangis di Depan Kompolnas dan Mengaku Dizalimi
“Jumlah investor muda tersebut mencapai 59,4 persen dari total investor individu di Indonesia,” ungkap Purbaya dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) bertajuk “Sustain Habit in Investing, Invest in Sustainable Instruments” secara daring, Jumat (12/8/2022).
Purbaya menekankan dengan adanya data tersebut semakin menegaskan bahwa tren investasi di Indonesia kini semakin inklusif, di mana banyak generasi muda mulai sadar akan investasi.
Selain itu, masyarakat juga disuguhkan dengan beragam opsi, mulai dari produk produk perbankan, seperti tabungan dan deposito, hingga produk-produk investasi di pasar modal, seperti saham dan obligasi.
Namun demikian, Purbaya melihat minat masyarakat yang tinggi untuk berinvestasi terutama pada generasi muda juga perlu dibentengi dengan pemahaman literasi yang baik. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat mengambil investasi sesuai dengan kapasitas risiko yang mampu ditanggungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daftar 6 Bandara yang Beroperasi 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2023
- Piala Lomba Dimintai Uang oleh Bea Cukai, Kemenkeu Minta Maaf
- Waspadalah! Ini Jam Rawan Tindak Kejahatan di Bulan Ramadan
- Viral! Anak Gusdur Curhat Petugas Bea Cukai Acak-Acak Kopernya
- Hari Raya Nyepi 2023: 1.466 Narapidana Hindu Dapat Remisi Khusus
Advertisement

Demi Ramadan yang Kondusif di Jogja, Polresta Musnahkan Ratusan Botol Miras
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- HUT Ke-39 Kota Mungkid, Pemkab Magelang Ajak Bergotong Royong Bangkit Bersama
- Ini Sembilan Aplikasi Digital Pelayanan Publik di Kabupaten Magelang
- KPK Tetapkan Seorang Tersangka Baru Kasus Korupsi Stadion Mandala Krida Jogja
- Maskapai Belum Ajukan Extra Flight Jelang Mudik Lebaran
- Jam Kerja ASN Saat Bulan Puasa 2023
- Dibuka Segera, Ini Panduan Mengisi Biodata UTBK SNBT 2023
- Jokowi Perintahkan TNI dan Polri Terus Mengawal Pembangunan di Papua
Advertisement