Advertisement
Mahfud Sebut Ferdy Sambo Menangis di Depan Kompolnas dan Mengaku Dizalimi
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan terkait pernyataan Kapolri terhadap penuntasan kasus kematian Brigadir Joshua di Kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Selasa (9/8/2022). Pemerintah memberikan apresiasi kepada Kapolri dan Jajarannya terkait kemajuan kasus Brigadir Joshua dan penetapan tersangka baru. ANTARA FOTO/Reno Esnir - aww.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebut Irjen Ferdy Sambo sempat mengundang Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebelum kasus penembakan Brigadir Nopriansyah Yosua atau Brigadir J mencuat.
Menurut dia ada pengecohan psikologis yang dilakukan Sambo dengan bertemu dengan Kompolnas. Dalam pertemuan itu, kata Mahfud, Sambo menangis terisak sambil mengaku dizalimi.
Advertisement
Menurut Mahfud, menangisnya Sambo di hadapan Kompolnas adalah bentuk pengondisian agar skenario kematian Brigadir J adalah tembak-menembak.
"Itu sudah ada jebakan psikologis kepada orang tertentu bahwa itu tembak menembak. Kompolnas hari Senin diundang ke kantornya hanya untuk nangis di depan Kompolnas. 'Saya teraniaya, sendiri ada di situ saya tembak habis dia' 'apa yang terjadi pak' 'waduh saya terhina saya dizalimi' nangis-nangis gitu," kata Mahfud dalam tayangan Podcast Deddy Corbuzier, dikutip Jumat (12/8/2022).
Tak hanya itu, Sambo juga menghubungi sejumlah orang dan menangis terisak lantaran merasa dizalimi.
"Artinya ada pengondisian itu dizalimi, istrinya dilecehkan, kondisi," katanya.
Mahfud juga menyebut ada Anggota DPR yang dihubungi Sambo. Namun, saat Mahfud mencoba menghubungi Anggota DPR itu, tidak digubris.
"Saya mau tanya itu kan, saya WA dulu saya mau telepon," kata dia.
Adapun, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menetapkan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua alias Birgadir J.
Ferdy menjadi tersangka setelah sempat menjalani pemeriksaan di Markas Komando (Mako) Brimob Polri.
Listyo memaparkan bahwa Timsus telah melakukan pendalaman dan analisis di olah tempat kejadian perkara. Penyidik kemudian menemukan fakta bahwa tidak ada tembak menembak.
Ferdy diduga memerintahkan anak buahnya menembak Brigadir J.
BACA JUGA: Iring-iringan Moge Tabrak Warga di Kulonprogo
"Timsus telah mendapatkan titik terang secara scientific. Ditemukan perkembangan baru, tidak ditemukan fakta tembak menembak dilakukan," ujar Listyo.
"Timsus menemukan peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Brigadir J, saudara RE menembak atas perintah saudara FS (Ferdy Sambo)."
Namun demikian, lanjut Listyo, untuk membuat seolah-olah ada peristiwa tembak menembak, Ferdy Sambo menembakkan pistol Brigadir J ke dinding rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dendam Lama, Nelayan Tusuk Warga Parangtritis Pakai Cula Ikan Pari
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kemenkes Gaza Terima 30 Jenazah Warga Palestina dari Israel
- Petani Tebu di Bantul Dapat Subsidi Rp14 Juta per Hektare
- BPH Migas Terbitkan 542.600 Rekomendasi BBM Bersubsidi
- Wamen Fajar Beri Pesan Penting di Wisuda STIA AAN Yogyakarta
- Wamen Tegaskan Tak Ada Pemotongan Dana Riset Perguruan Tinggi
- KPK Kembali Panggil Saksi Kasus Korupsi Bank BJB
- Jogja Segera Terbitkan Larangan Kantong Plastik Sekali Pakai di Pasar
Advertisement
Advertisement



