Advertisement
Geng Monyet Menyerang Kota Yamaguchi, Jepang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Geng atau sekelompok monyet menyerang warga yang tinggal di Kota Yamaguchi, Jepang. Penyerangan geng monyet ini telah terjadi selama sebulan, sejak sekitar pertengahan Juli 2022.
Serangan yang setidaknya berjumlah 58 kali ini berupa gigitan dan cakaran. Tidak hanya di jalanan atau tempat umum, monyet-monyet ini juga memasuki rumah warga. Sepertinya mereka telah belajar cara masuk dengan menggeser pintu atau melalui jendela.
Advertisement
Salah satu yang cukup membuat gempar berupa serangan di ruang kelas taman kanak-kanak setempat. Salah satu monyet menyerang gadis berusia empat tahun. Sejak saat itu, anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar ruangan gedung taman kanak-kanak.
Tidak lama setelah serangan itu, adapula monyet yang mencoba membawa bayi. "Saya mendengar tangisan datang dari lantai dasar, jadi saya bergegas turun," kata seorang ayah, seperti dikutip dari All That’s Interesting, Selasa (9/8/2022). “Kemudian saya melihat seekor monyet membungkuk di atas anak saya.”
BACA JUGA: Botol Berusia 85 Tahun Berisi Daftar Tukang Ditemukan di Selandia Baru
Dari serangkaian serangan itu, warga sipil Kota Yamaguchi kini mempersenjatai diri menggunakan payung sampai gunting. Polisi juga meluncurkan tim khusus sebagai pemburu monyet.
Setelah penangkapan cara biasa gagal, polisi menggunakan alat bius untuk melumpuhkan monyet. Alhasil, satu kera jantan berusia empat tahu yang diduga pernah melakukan kekerasan berhasil ditangkap. Monyet itu berjenis macaca fuscata.
Macaca fuscata adalah spesies primata paling utara dan telah lama menjadi hewan umum di kota Yamaguchi. Meski serangan yang masif ini baru terjadi akhir-akhir ini. Kejadian anomali yang jarang terjadi sebelumnya ini membuat banyak pertanyaan pada warga.
“Semua Kota Yamaguchi dikelilingi oleh pegunungan dan tidak jarang melihat monyet,” kata seorang pejabat kota. “Jarang melihat serangan sebanyak ini dalam waktu singkat. Awalnya hanya anak-anak dan perempuan yang diserang. Baru-baru ini orang tua dan pria dewasa juga menjadi sasaran.”
BACA JUGA: Mengembalikan Buku ke Perpustakaan Setelah 30 Tahun Meminjam
Dalam beberapa pengamatan, serangan yang kini mulai meningkat terjadi di daerah pedesaan, terutama yang penduduknya pindah ke kota. Ada dugaan jumlah manusia yang semakin sedikit hendak dikuasai oleh kumpulan monyet ini.
Kota seperti Yamaguchi menjadi semacam ‘dinding’ penghalang tempat tinggal monyet dengan pemukiman yang lebih padat lagi. Apabila dinding ini jebol, maka tidak menutup kemungkinan serangan monyet menuju ke pusat kota.
Menurut analisis lain, perubahan iklim menjadi salah satu penyebab bentrokan antara hewan dan manusia. Hewan mulai kekurangan makanan dan masuk ke pemukiman untuk bertahan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Minggu 28 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen
- Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual
- Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen
- Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini
- Polisi Meninggal Dunia dengan Luka Tembak, Jenazah Korban Ditemukan di Mobil
- Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat
- Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker
Advertisement
Advertisement