Advertisement
Nilai Ekspor Jawa Tengah Melonjak
![Nilai Ekspor Jawa Tengah Melonjak](https://img.harianjogja.com/posts/2022/08/02/1107780/whatsapp-image-2022-08-01-at-18.52.26.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat nilai ekspor dari Jawa Tengah pada Juni 2022 mencapai 1.100,99 juta dolar AS atau naik 41,02 persen dibanding Mei 2022. Kenaikan tersebut terjadi karena ekspor barang migas mengalami peningkatan 13,38 persen dan non migas naik 43,76 persen.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Adhi Wiriana menuturkan bahwa peningkatan terbesar ekspor non migas terjadi pada beberapa golongan barang. Di antaranya pakaian (bukan rajutan) 67,72 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu 40,43 juta dolar AS, pakaan (rajutan) 35,03 juta dolar AS, alas kaki 34,11 juta dolar AS, seta perabotan, lampu dan alat penerang mencapai 33,69 juta dolar AS.
Advertisement
Peningkatan terbesar ekspor non migas jika dilihat dari berbagai negara tubuna, yakni Amerika Serikat mencapai 119,60 juta dolar AS, Sepang 32,03 juta dolar As, Tiongkok 22,94 juta dolarAS, Jerman 11,34 juta dolar AS, dan India mencapai 10,98 juta dolar AS.
“Kalau dilihat dari m-to-m nilai ekspor di Jateng naik 43,76 persen pada Juni 2022 dan dicatatan y-to-y nilai ekspor di Jateng juga naik 31,23 persen. itu dari ekspor migas dan non migas,” ujarnya, Senin (1/8/2022)
Dipaparkannya, ekspor non migas menyumbang 92,74 persen dari total ekspor Juni 2022. Adhi merinci, kurun waktu Januari-Juni 2022 ekspor industri pengolahan mencapai 93,80 persen, migas 5,07 persen, pertanian 1,12 persen, serta tambang dan lainnya 0,01 persen.
“Jadi, Jateng bukan hanya ekspor barang mentah atau bahan baku, tapi juga produk olahan. Dan, total ekspor non migas Jateng dari Januari-Juni 2022 mencapai 5.857,16 juta dolar AS,” ungkapnya.
Sementara itu, nilai impor Jawa Tengah pada Juni 2022 mencapai 1.096,29 juta dolar AS atau turun 18,12 persen dibanding Mei 2022. Nilai impor non migas turun 4,87 persen dan migas turun 30,44 persen. Penurunan nilai impor juga terjadi dalam catatan y-to-y, yakni 11,33 persen.
“Penurunan impor non migas tersebut disumbang dari beberapa golongan barang, seperti filamen buatan turun 4,67 persen, kopi teh dan rempah-rempah turun 5,23 persen, bahan kimia organik turun 8,02 persen, kain rajutan turun 9,15 persen serta gula dan kembang gula turun 29,53 persen,” imbuhnya.
Adhi menyampaikan bahwa penurunan impor non migas terjadi dari beberapa negara asal. di antaranya Jerman turun 6,33 persen, Madagaskar turun 6,41 persen, Vietnam turun 11,44 persen, Thailand turun 16,12 persen, serta India turun 20,62 persen.
“India menyumbang cukup tinggi dalam penurunan nilai impor. Penurunan nilai impor ini juga karena penggunaan produk-produk lokal,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement