Advertisement
Pandemi Bikin Wisata Hutan Kota Kaki Gandul Wonogiri Bangkrut
Ilustrasi traveling - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI — Wisata Hutan Kota Kaki Gandul yang berada di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani Wonogiri, di Lingkungan Salak, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri gulung tikar karena pandemi Covid-19.
Pantauan Solopos.com--jaringan Harianjogja.com, Senin (25/7/2022), wisata yang tak jauh dari pelintasan kereta api Alas Kethu dalam kondisi memprihatinkan.
Advertisement
Berbagai wahana mancakrida yang terbuat kayu dari sudah keropos. Taman-taman sudah ditumbuhi rumput liar tak beraturan. Perahu kecil yang berada di sungai pun hanya tinggal kerangka. Sementara jembatan tak bisa lagi dilalui.
Tak hanya itu, kereta kelinci yang dulu kerap dinaiki anak-anak pun seperti tinggal menunggu untuk dikilokan. Rumah-rumah pohon yang sempat sering jadi tempat swafoto kini sudah berlumut. Kayu-kayunya tampak sudah keropos, mudah patah.
Ketika mencoba mengelilingi wisata yang sempat jaya sekitar 2017 itu, nyamuk yang ada di lingkungan sekitar seolah tak berhenti mendenging.
Kepala TPK Perhutani Wonogiri, Budiono, mengatakan wisata Hutan Kota Kaki Gandul sudah berhenti sejak pandemi Covid-19. Sejak saat itu tidak ada lagi pengunjung yang datang ke sana. Hanya tiga karyawan yang saban pekan mengecek wisata meski tak ada satu pun wisatawan.
“Sebelum pandemi Covid-19 pun sebenarnya wisata ini belum menguntungkan. Selama lebih kurang empat tahun beroperasi, pengelola belum mendapatkan keuntungan. Uang yang masuk hanya cukup menggaji karyawan dan mendukung operasional wisata,” kata Budi saat ditemui Solopos.com di TPK Wonogiri, Senin (25/7/2022).
Saat pembukaan pada 2017 lalu, wisata ini belum benar-benar jadi. Kala itu, proses pengerjaan masih sekitar 50 persen.
Hal itu dilakukan agar warga mengetahui bahwa ada wisata di tengah kota. Selain itu, agar pengelola mendapat pemasukan untuk mengembangkan wisata.
Wisata Hutan Kaki Gandul memang sempat ramai. Tetapi hanya saat tiga bulan pertama.
Bulan-bulan setelahnya tidak lebih dari 30 orang yang berkunjung ke sana setiap harinya. Meski harga tiket masuk hanya Rp4.000/lembar saat hari kerja dan Rp5.000/lembar saat akhir pekan, tak banyak warga kota yang bermain di lahan milik Perhutani itu.
“Yang punya wisata ini pihak ketiga, swasta. Tapi ada perjanjian kerja sama dengan Perhutani. Sebanyak 65 persen untuk pengelola dan 35 persen untuk perhutani,” ujar Budi yang juga salah satu pengelola wisata kala itu.
Saat ini sudah banyak kayu-kayu milik Perhutani yang di kawasan TPK Wonogiri. Kayu-kayu itu sudah memenuhi lahan yang mulanya menjadi wisata seluas 1,8 hektare.
Eks Pengelola Wisata Hutan Kaki Gandul lainnya, Sutrisno, membenarkan hal tersebut. Sebelum pandemi Covid-19 pun wisata yang tak jauh dari Alas Kethu itu sudah ada tanda-tanda bangkrut.
“Sulit kalau mau menghidupkan wisata ini lagi. Butuh biaya yang tidak sedikit. Dulu waktu modal awal, mungkin Ro100 juta ada. Padahal di sini strategis. Di tengah kota, banyak sekolah juga,” tutur Trisno.
Dulu, sambung dia, wisatawan banyak dari kalangan remaja. Sayangnya, wisata alam itu masih banyak nyamuk.
Tak jarang para pengunjung menyesalkan hal itu. Hal itu pula yang menjadi salah satu penyebab para warga kota enggan datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 30 Desember 2025
- Trump Sebut Serangan AS Lumpuhkan Jalur Narkoba Venezuela
- Kapal Wisata Karam di Pulau Padar Labuhan Bajo, TNI AL Turun Tangan
- Tiket Piala Dunia 2026 Diserbu, Permintaan Pecah Rekor
- Harga Cabai Rawit Merah Rp69.750, Telur Ayam Rp33.000
- Mulai 2026, Google Photos Akan Terintegrasi di TV Pintar Samsung
- Rayakan Tahun Baru 2026, Ini Agenda Meriah di Jogja
Advertisement
Advertisement




