Advertisement

Biaya Operasional Tinggi, Ratusan Nelayan di Pati Enggan Melaut

Jumali
Selasa, 12 Juli 2022 - 17:07 WIB
Jumali
Biaya Operasional Tinggi, Ratusan Nelayan di Pati Enggan Melaut Ilustrasi kapal nelayan. - Bisnis Indonesia/Endang Muchtar

Advertisement

Harianjogja.com, PATI — Para nelayan di Pati, Jawa Tengah dengan ratusan kapalnya tak melaut karena biaya operasional mahal menyusul tingginya harga solar, sedangkan hasil melaut minim.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pati Rasmijan mengatakan, jumlah kapal nelayan yang tidak melaut hingga saat ini mencapai 500-an unit.

Advertisement

Salah satu penyebabnya, kata dia, biaya operasional melaut yang mahal, terutama solar nonsubsidi yang mencapai Rp16.500 per liter, sedangkan kebutuhan sekali melaut bisa mencapai ratusan ribu liter.

Ia mencontohkan persediaan solar untuk melaut dengan tujuan laut di Papua bisa mencapai 1.000 drum dengan kapasitas 200 liter per drum. Namun, hasil melaut ternyata tidak sesuai harapan.

Untuk itulah, kata dia, banyak nelayan memilih tidak melaut, ketika melihat teman nelayan lain yang mencoba melaut ternyata tidak mendapatkan hasil memuaskan.

Permasalahan lain yang semakin memberatkan para nelayan, kata dia, kenaikan pungutan hasil perikanan (PHP).

"Nelayan juga masih dihadapkan dengan aturan lain terkait pengurusan persyaratan melaut yang sampai sekarang masih ada permasalahan yang belum bisa terselesaikan dengan cepat," ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (12/7/2022).

Untuk itu, para nelayan di Kabupaten Pati berencana mengajukan sejumlah tuntutan kepada pemerintah pusat, di antaranya soal harga solar agar diturunkan serta kemudahan dalam pengurusan surat-surat kelengkapan untuk melaut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement