Advertisement
Pemerintah Akan Subsidi Harga Gula Rp1.000 per Kg
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) mendukung rencana Kementerian Perdagangan yang bakal menyubsidi harga gula tani sebesar Rp1.000 per kilogram.
"Kami mendukung atas rencana Mendag yang akan memberikan subsidi harga gula tani sebesar Rp1.000 per kilogram," kata Ketua umum DPN APTRI Soemitro Samadikoen, dalam keterangan tertulis, Minggu (10/7/2022).
Advertisement
BACA JUGA: Skuter Listrik Masih Marak di Malioboro, Satpol PP: Kami Akan Libatkan Pengusaha Toko
Soemitro mengungkapkan awalnya DPN APTRI mengusulkan agar pemerintah menaikan harga pokok pembelian (HPP) gula tani dari Rp11.500 menjadi Rp12.500 per kg. Hal tersebut saat silaturahmi jajaran pengurus DPN APTRI dengan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, yang digelar di Jakarta pada Jumat (7/7/2022).
Usulan HPP tersebut didasarkan tingginya biaya produksi gula akibat tingginya harga pupuk nonsubsidi.
Menurut Soemitro, harga pupuk non subsidi 3-4 kali lipat dibanding pupuk subsidi. Kenaikan harga pupuk saja diakuinya menyumbang kenaikan biaya produksi sebesar 17 persen.
"Belum lagi biaya-biaya lain juga naik seperti upah tenaga kerja dan transportasi. Jadi sangat wajar jika HPP gula harus naik," kata Soemitro.
Dalam pertemuan dengan Mendag, menurut Soemitro, DPN APTRI juga menyampaikan usulan agar pupuk nonsubsidi ada harga eceran tertinggi (HET). Sebab, selama ini harga pupuk nonsubsidi tidak terkendali karena tidak ada acuannya. Usulan lainnya tentang penindakan rembesan gula rafinasi di pasar.
Lebih lanjut, kata Soemitro, Mendag sangat menyambut baik usulan dari DPN APTRI. Dalam pertemuan tersebut, kata Soemitro, Mendag memilih opsi untuk memberi subsidi harga gula yang secara langsung diberikan ke petani dari pada menaikkan HPP gula tani. Jadi ini subsidi di hilir bukan di hulu
"Lebih baik diberikan melalui subsidi langsung ke petani sebagai kompensasi tingginya harga pupuk. Sebab, jika HPP gula dinaikkan akan memicu kenaikan harga-harga," ujarnya.
Atas maraknya rembesan gula rafinasi di pasar, kata Soemitro, Mendag menjanjikan akan segera melakukan penindakan.
Senada, Sekjen DPN APTRI M Nur Khabsyin mengatakan jika subsidi harga gula terealisasi, maka akan menambah semangat petani meningkatkan produktifitas dan memperluas areal tebu.
Pasalnya, selama 10 terakhir ini produksi gula terus turun karena tidak adanya kepastian pendapatan petani.
"Setiap kali panen harga jual gula turun karena banjir impor. Bahkan sudah 3 tahun ini petani kesulitan mendapatkan pupuk termasuk pupuk non subsidi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jokowi Minta TNI Kawal Transisi Pemerintahan dan Pilkada Serentak 2024
- Sukseskan HUT TNI ke-79 di Monas, BMKG Modifikasi Cuaca Jakarta, Banten, dan Jabar
- Perang di Lebanon, Ayatollah Ali Khamenei Tegaskan Iran Tak Akan Mundur Lawan Israel
- Hindari Judi Online, Pemerintah Sediakan Hotline untuk Warga Konsultasi
- Sri Mulyani Ungkap Ada Pemerintah Daerah Manipulasi Data Inflasi
Advertisement
Desak KPU Benahi Sirekap, Bawaslu: Cegah Kegaduhan Hasil Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 14 Varian Bumbu Khas Indonesia Diluncurkan di Arab Saudi, Penuhi Menu Makan Jemaah Haji
- Penting! Hari Ini, 26 KA Jarak Jauh Dialihkan Pemberhentiannya dari Stasiun Gambir ke Stasiun Jatinegara
- Ahli Ungkap Algoritma Medsos Batasi Penyebaran Konten Gaza Palestina
- Perayaan HUT TNI di Kawasan Monas, Berikut Rekayasa Lalu Lintasnya
- Cuaca di Sejumlah Kota Besar Indonesia Akhir Pekan Ini Berawan dan Hujan
- Perang di Lebanon, Ayatollah Ali Khamenei Tegaskan Iran Tak Akan Mundur Lawan Israel
- Sukseskan HUT TNI ke-79 di Monas, BMKG Modifikasi Cuaca Jakarta, Banten, dan Jabar
Advertisement
Advertisement