Advertisement
Per Mei 2022, Pinjaman Lewat Pinjol Resmi Tembus Rp89,9 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman industri teknologi finansial pendanaan bersama (P2P lending) pada Mei 2022 mencapai Rp18,62 triliun kepada 18 juta entitas peminjam.
Berdasarkan capaian tersebut, artinya industri yang diisi oleh 102 platform ini telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp89,9 triliun kepada 75,2 juta entitas peminjam sejak awal tahun sampai Mei 2022.
Advertisement
Adapun, penyaluran pinjaman industri yang sering disebut pinjaman online (pinjol) ini secara terperinci sejak Januari sampai April 2022 berturut-turut Rp13,8 triliun, Rp16,52 triliun, Rp23,07 triliun, dan Rp17,91 triliun.
OJK mencatat pinjaman kepada sektor produktif sepanjang Mei 2022 hanya 39,13 persen dari total penyaluran pinjaman bulanan. Angka ini tercatat menurun ketimbang bulan sebelumnya yang masih mencapai 46,51 persen.
BACA JUGA: Singgung Kerusuhan Babarsari, Sultan: Semua Harus Bisa Menyesuaikan dengan Budaya Setempat
Bergeser ke sisi utang aktif alias outstanding pinjaman per Mei 2022, nilainya tersisa Rp40,17 triliun. Tren peningkatan tampak disumbang oleh segmen perorangan UMKM maupun non-UMKM.
Secara terperinci, outstanding terkini segmen perorangan UMKM Rp9,74 triliun dari 3,8 juta peminjam, segmen perorangan non-UMKM Rp24,08 triliun dari 11,3 juta peminjam, segmen badan usaha UMKM Rp4,31 triliun dari sekitar 73.000 entitas, dan segmen badan usaha non-UMKM Rp1,97 triliun dari sekitar 13.000 entitas.
Beralih ke para pemberi pinjaman alias lender, jumlah lender sejak berdiri tercatat tumbuh 6,9 persen (year-to-date/ytd) menjadi 888.209 entitas, dengan transaksi per Mei 2022 diberikan oleh 10,5 juta satuan akun rekening. Sebagai pengingat, satu rekening lender bisa mendanai lebih dari satu borrower.
Porsi lender perorangan dalam negeri yang masih memegang outstanding tampak dalam tren terus meningkat. Terkini, jumlahnya sekitar 146.000 orang dengan nominal piutang Rp6,7 triliun. Sebagai perbandingan, pada awal tahun jumlahnya hanya 139.000 orang dengan piutang Rp5,4 triliun.
BACA JUGA: DIY Kekurangan Domba Kurban
Adapun, empat besar jenis lender institusi yang masih memegang porsi outstanding terbesar, yaitu 91 bank umum dalam negeri senilai Rp11,6 triliun, kemudian 264 lender institusi badan hukum lain-lain dalam negeri senilai Rp10,92 triliun, 57 lender institusi badan hukum lain-lain luar negeri senilai Rp7,19 triliun, dan 50 perusahaan pembiayaan dalam negeri senilai Rp1,38 triliun.
Sebagai informasi, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengaku masih optimistis penyaluran pinjaman industri pada tahun ini tumbuh 50 persen (year-on-year/yoy).
Sebagai perbandingan, tahun lalu penyaluran pinjaman industri P2P lending mencapai Rp155,97 triliun. Artinya, penyaluran pinjaman tahun ini proyeksinya menyentuh sekitar Rp225 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
Advertisement

Surati Sri Sultan, Orang Tua Siswa SMP di Jogja Minta Dugaan Kebocoran Soal ASPD Diusut Tuntas
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
Advertisement