Advertisement
Waspada! Kasus Covid-19 Hari Ini Kembali Tembus 2.000 Sehari

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menginformasikan kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 2.069, pada Jumat (24/6/2022), sehingga total pada saat ini mencapai 6.076.894 orang.
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Jumat, tambahan kasus positif COVID-19 terbanyak disumbang oleh DKI Jakarta, yaitu sebanyak 1.266 orang terinfeksi COVID-19.
Advertisement
Selanjutnya Provinsi Jawa Barat dengan tambahan 331 orang positif COVID-19, Banten 242 orang, Jawa Timur 83 orang, Bali 59 orang, Jawa Tengah 24 orang.
Sementara itu kasus sembuh COVID-19 di Tanah Air bertambah sebanyak 998 orang sehingga jumlah total keseluruhan yang telah sembuh hingga saat ini menjadi 5.906.969 orang.
Berdasarkan data dari Satgas, penambahan kasus sembuh COVID-19 paling banyak berasal dari DKI Jakarta 669 orang, selanjutnya Jawa Barat 119 orang, Banten 56 orang, Jawa Timur 89 orang, Bali 23 orang dan Jawa Tengah 10 orang.
BACA JUGA: Jabatan Gubernur DIY Akan Habis Pada Oktober Mendatang
Berdasarkan data juga diketahui bahwa terdapat lima kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia, yakni dua berasal dari DKI Jakarta, satu dari Jawa Tengah, satu dari Yogyakarta dan satu dari Sulawesi Selatan.
Sementara itu, kasus aktif di Tanah Air meningkat sebanyak 1.066 orang sehingga total hingga saat ini terdapat 13.214 orang yang masih menjalani perawatan.
Terkait kondisi peningkatan kasus COVID-19 tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk terus memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 mengingat saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19.
Protokol kesehatan yang dimaksud antara lain menggunakan masker khususnya saat berada di dalam ruangan, saat sedang sakit, saat berada di angkutan publik, serta bagi mereka yang memiliki komorbid. Selain itu, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan.
Satgas juga mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau "booster".
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir merupakan alarm yang perlu diwaspadai bersama.
"Terus perketat kedisiplinan protokol kesehatan. Pada saat ini sangat penting melindungi diri sendiri dan orang lain," katanya.
Menurut Prof. Wiku, upaya pemeriksaan atau testing merupakan indikator yang sangat penting dalam upaya pengendalian penyebaran COVID-19.
"Testing yang tinggi akan meningkatkan keakuratan jumlah kasus positif di tengah masyarakat. Selain itu juga akan dengan cepat menjaring kasus agar cepat ditangani dengan baik sesuai gejala," katanya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement