Advertisement
Survei BI: Kelas Menengah Kurangi Tabungan, Tambah Pengeluaran

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Laporan survei Bank Indonesia menyebut masyarakat berpenghasilan Rp5 juta ke atas mengurangi alokasi dana mereka untuk tabungan pada Mei 2022.
Menurut laporan BI, dikutip MInggu (12/6/2022), proporsi pengeluaran responden untuk tabungan terkoreksi 1,2 persen pada Mei 2022 dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau month to month (MtM), menjadi 18,1 persen.
Advertisement
Penurunan tersebut diikuti dengan proporsi pengeluaran untuk konsumsi yang meningkat 0,7 basis poin mtm menjadi 68,8 persen pada Mei 2022. Pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi pada 5 bulan pertama 2022.
Angka tersebut menandakan bahwa masyarakat kelas menengah atas makin konsumtif seiring dengan bertambahnya porsi uang yang mereka habiskan untuk berbelanja. Di sisi lain uang yang mereka tabungankan pada Mei 2022 dibandingkan dengan April mengalami penurunan.
Sebelumnya, laporan Analisis Perkembangan Uang Beredar yang diterbitkan oleh Bank Indonesia menyebutkan tren pertumbuhan kredit konsumsi berlanjut pada April 2022 dengan pertumbuhan kredit sebesar 6,4 persen year on year/yoy. Pertumbuhan ini yang tertinggi dibandingkan pertumbuhan pada periode Maret, Februari dan Januari.
Adapun pada Maret 2022 pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 6 persen, Februari sebesar 5,2 persen, dan Januari sebesar 5 persen.
Jika dibandingkan dengan tiga tahun lalu, pertumbuhan kredit konsumsi secara tahunan pada April 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan April 2021 (0,4 persen yoy) dan April 2020 (4,1 persen yoy).
Namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit konsumsi pada April 2019 (9 persen yoy) angka pertumbuhan kredit masih lebih rendah, atau belum pulih sebelum Covid-19 melanda Tanah Air.
Untuk diketahui pada April 2022 tercatat kredit konsumsi yang disalurkan perbankan mencapai Rp1.718,5 triliun. Sementara itu April 2021 nilainya total sebesar Rp1.615,2 triliun.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan pada awal semester I/2022 perbankan akan menggenjot penyaluran kredit konsumsi kepada masyarakat seiring dengan pandemi Covid-19 yang melandai. Perbankan melihat pelonggaran mobilitas menjadi momentum yang pas untuk menyalurkan kredit.
“Pandemi sudah berkurang dan kita tahu masyarakat sudah lama tidak keluar sehingga ini saatnya bagi bank untuk jor-joran menyalurkan kredit,” kata Amin.
Dari sisi regulator, kata Amin, juga masih melonggarkan suku bunga pada tingkat yang rendah sehingga perbankan dapat terus menyalurkan kredit dengan bunga rendah kepada masyarakat.
“Dengan mobilitas yang makin tinggi, artinya masyarakat makin yakin dan makin percaya diri. Ketika mereka butuh stimulus bank hadir dengan pinjaman konsumtif,” kata Amin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Libur Panjang Berdampak Kenaikan 28 Persen Wisatawan di Sleman
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement