Advertisement
Ibu Kota Baru Bakal Dikembangkan Sistem Tenaga Listrik dari Energi Hijau

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menyampaikan bahwa IKN nantinya bakal menggunakan sistem tenaga listrik yang dirancang dengan sumber energi hijau.
Adapun, sistem tersebut dikembangkan dalam tiga tahap. Pada jangka pendek atau mulai 2022 hingga 2023, PV Rooftop, EV Support akan digunakan di tempat umum dan komersial, perumahan, industri, dan stasiun pengisian daya.
Pada jangka menengah (2024 - 2025) akan dikembangkan Wind Farm kapasitas 70 MW pada 2024 dan Solar Farm kapasitas 50 MW pada 2025.
Kemudian, dalam jangka panjang (2026-2045) akan dibangun pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 910 MW pada 2028.
Bambang mengatakan, setidaknya ada tiga konsep yang akan diterapkan dalam mengembangkan IKN.
Ketiga konsep tersebut yaitu Kota Hutan dengan didominasi oleh bentang alam dengan struktur hutan yang berfungsi sebagai ekosistem untuk menciptakan kehidupan bersama alam.
Kemudian, Kota Spons, dengan meningkatkan daya serap air untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih.
Selanjutnya, Kota Pintar, yaitu kota dinamis, inklusif, didukung oleh masyarakat dan siap menghadapi masa depan, kota yang didukung oleh teknologi sebagai akselerator untuk peningkatan produktivitas dan kualitas hidup.
"IKN didesain menjadi kota yang hijau, inklusif, cerdas, tangguh dan kota hutan yang berkelanjutan," kata Bambang, mengutip siaran pers, Senin (6/6/2022).
BACA JUGA: Ini yang Sultan Sesalkan dari Kasus OTT KPK terhadap Haryadi Suyuti
Advertisement
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi Tim Transisi IKN, Mohammed Ali Berawi menyampaikan peluang kerja sama dalam superhub ekonomi IKN.
Adapun, visi superhub ekonomi Nusantara akan diwujudkan dalam enam klaster ekonomi strategis, tangguh dan inovatif.
Keenam klaster tersebut meliputi klaster Industri Teknologi Bersih, klaster Farmasi Terintegrasi, klaster Industri Pertanian Berkelanjutan, klaster Ekowisata dan Wisata Kesehatan, klaster Bahan Kimia dan Produk Turunan Kimia, dan klaster Energi Rendah Karbon, serta dua klaster pendukung klaster Pendidikan Abad ke-21 dan Smart City dan Pusat Industri 4.0.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement