Advertisement
Cacar Monyet Ternyata Ditemukan Pertama Kali pada 1958
Partikel virus cacar monyet atau monkeypox. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Penyakit cacar monyet (Monkeypox) belakangan kian meluas penyebarannya di Eropa dan Amerika Serikat. Setidaknya 12 Negara telah melaporkan temuan kasus cacar monyet mulai menyerang warganya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (20/5/2022) guna membahas wabah cacar monyet yang belakangan kian meluas. Dilaporkan setidaknya sudah terdapat lebih dari 100 kasus Monkeypox yang diduga terjadi di Eropa, AS, bahkan Australia.
Advertisement
Asal-usul Cacar Monyet atau Monkeypox
Berbeda dengan Covid-19, cacar monyet ini bukanlah wabah baru. Cacar monyet atau Monkeypox berasal dari virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan).
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada 1958 yang ditemukan menjangkiti seekor monyet yang dipelihara di laboratorium.
Pada saat itu, dua monyet di Laboratorium yang dipelihara untuk kepentingan penelitian mengidap penyakit yang nampak seperti cacar. Itulah mengapa wabah ini dinamakan dengan cacar monyet (Monkeypox).
Karena banyak menjangkiti hewan, cacar monyet kian merebak di beberapa negara yang dekat dan beririsan dengan daerah hutan hujan tropis seperti Afrika Tengah dan Barat.
Kasus cacar monyet pertama pada manusia diketahui terjadi pada 1970 di republik Demokratik Kongo dan disusul oleh 11 negara di Afrika lainnya. Cacar monyet juga pernah menghebohkan dunia pada 2007. Kala itu, penyakit ini mewabah hebat di Nigeria.
Pada 2022, cacar monyet dilaporkan mulai mewabah di luar negara endemi dan ditemukan di beberapa negara Eropa. Tepatnya 7 Mei 2022 kasus cacar monyet di Eropa pertama kali terjadi di Inggris, dan diduga terjadi pada seseorang yang baru saja tiba dari Nigeria.
Sementara Amerika Serikat, kasus cacar monyet pertama kali terjadi pada seorang pria yang dilaporkan sempat melakukan perjalanan ke Kanada sebelum terinfeksi.
Tak hanya mewabah di Inggris dan Amerika Serikat, penyakit ini juga dilaporkan telah mewabah di beberapa negara lainnya. Diantaranya Australia yang pertama kali dilaporkan pada Jumat (20/5/2022), Spanyol, Italia, Kanada, Portugal, Swedia, Prancis, Jerman, Belgia, dan Swiss.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
Advertisement
PT KAI Serahkan 50 Becak Listrik untuk Kurangi Emisi Malioboro
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KSPI Kawal UMP 2026, Ini yang Disarankan untuk Diterapkan
- Bawaslu Bantul Perkuat Kemitraan Lintas Sektor Awasi Pemilu
- Korban Bencana Aceh Dapat 1.000 Rumah dari Yayasan Buddha Tzu Chi
- RUPSLB BRI Tetapkan Viviana Dyah sebagai Wakil Direktur Utama
- Libur Nataru, Pemkot Jogja Siagakan Truk Sampah di Malioboro
- 9 Destinasi Wisata Songkhla yang Populer di Thailand Selatan
- Libur Nataru, DLH Sleman Tak Tambah Tempat Sampah Wisata
Advertisement
Advertisement




