Advertisement
Jokowi Hapus Tes PCR Bagi PPLN, Begini Pendapat Pakar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai keputusan pemerintah menghapus tes Covid-19 sebagai syarat perjalanan dari luar negeri terlalu terburu-buru.
Menurutnya, pelonggaran syarat tes PCR dan Antigen bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di pintu masuk kedatangan bisa memicu lonjakan kasus baru. Hal itu disebabkan virus Covid-19 masih terus bermutasi sehingga pencegahan sangat perlu dilakukan.
Advertisement
“Prinsip kesehatan mencegah daripada terinfeksi itu lebih baik saat ini. Jadi sebaiknya masih perlu untuk melakukan tes,” ujarnya kepada Bisnis-jaringan Harianjogja.com, Rabu (18/5/2022).
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan relaksasi aturan tes PCR dan Antigen yang ditujukan kepada pelaku perjalanan baik dalam dan luar negeri dengan catatan sudah divaksinasi Covid-19 lengkap.
"Bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah mendapatkan dosis vaksinasi lengkap maka sudah tidak perlu lagi melakukan tes swab PCR maupun antigen," katanya, Selasa (17/5/2022).
Meskipun bisa masuk Indonesia tanpa skrining, berdasarkan Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 19 tahun 2022, PPLN tetap diwajibkan menggunakan masker.
BACA JUGA: Belasan Warga Sleman Gagal Berangkat Haji Tahun Ini Gegara Terganjal Usia
Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan bahwa Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka.
Namun, kebijakan itu tidak berlaku bagi kelompok rentan seperti lansia dan masyarakat dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Ungkap Kuota Khusus Haji Dijual Sesama Biro
- Daftar 23 Negara Dukung Deklarasi Palestina Merdeka
- 100.000 Personel TNI Dikerahkan untuk Perayaan HUT ke-80 di Monas
- Menhub Komitmen Perkuat Keselamatan Semua Moda Transportasi
- Inggris Akan Kerahkan Jet Tempur ke Polandia
- Prabowo Akan Menghadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor
- Gen Z di Timor Leste Prakarsai Demonstrasi
Advertisement
Advertisement