Advertisement
Pemerintah Kerahkan Tenaga Kesehatan Indonesia ke Jepang hingga Belanda

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Tenaga kesehatan Indonesia saat ini banyak diperlukan oleh sejumlah negara lain seperti Arab Saudi, Jepang, Kuwait, hingga Belanda. Pemerintah Indonesia menjalin sejumlah kerja sama dengan pemerintah luar negeri untuk mengisi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut.
Selain itu, penempatan tenaga kesehatan ini menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan penyerapan SDM kesehatan. Kementerian Ketenagakerjaan telah sejak lama menjalin kerja sama dengan Jepang terkait hal tersebut.
Advertisement
Ahmad Syahrudin selaku Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengatakan salah satu persyaratan menjadi perawat di Jepang, antara lain calon pekerja wajib lulus tes ujian nasional. Peserta juga akan dan diberi kesempatan ujian nasional sebanyak 3 kali dalam masa kontraknya.
“Sama halnya dengan program penempatan perawat Indonesia ke Jerman, para kandidat wajib lulus uji kompetensi, ujian nasional, dan persyaratan lainnya. Selain itu, para kandidat juga harus mengikuti kursus Bahasa Jerman terlebih dahulu sebelum ujian,” katanya pada pertemuan sosialisasi Peluang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Indonesia ke Luar Negeri di Jakarta, Senin (18/4/2022) dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (20/4/2022).
BACA JUGA: Harga Migor Curah Tak Terkendali, Pemda DIY: Jangan Main-Main dengan Barang Subsidi
Berdasarkan data dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) 2020, terdapat 633.025 perawat aktif secara STR, dan pada tahun 2025 secara kumulatif diperkirakan akan menjadi 696.217 orang. Adanya surplus tenaga perawat ini harus diimbangi dengan penyerapan pendayagunaan sumber daya kesehatan.
Jika melihat daya dari Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah penempatan PMI berdasarkan jabatan tenaga kesehatan seperti pengasuh dan perawat pada 2019 sebanyak 56.684 orang. Pada 2020 ketika pandemi Covid-19 mulai berlangsung, jumlahnya menurun hingga 58 persen menjadi 23.895 orang. Sementara pada 2021 penempatan PMI tenaga kesehatan berjumlah hanya 5.506 orang.
Saat ini telah terjalin kerja sama dengan beberapa negara terkait penempatan tenaga kesehatan Indonesia. Misalnya, kerja sama antara Indonesia dengan Jepang, telah dimulai pada 2007 melalui penandatangan perjanjian Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Ada dua jenis tenaga kesehatan yang dibutuhkan jepang yaitu Perawat dan Caregiver.
Pada 2020 Kementerian Kesehatan memfasilitasi ketersediaan sejumlah perawat Indonesia untuk bekerja di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Arab Saudi melalui program mandiri.
Menteri Kesehatan Arab Saudi mengusulkan agar program dimaksud dapat dilakukan secara berkesinambungan secara G to G atau antar pemerintah. Dari 43 perawat yang mengikuti wawancara, terdapat 17 perawat memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan oleh Kemenkes Kerajaan Arab Saudi.
Sementara pada 2021, sebanyak lebih dari 160 orang perawat terpilih diberangkatkan ke Belanda untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan. Fase pelatihan bahasa dan budaya Belanda dilaksanakan sejak awal tahun 2020 untuk mempersiapkan perawat Indonesia yang akan diberangkatkan ke Belanda.
Dalam program tersebut, perawat Indonesia mengikuti kegiatan pre departure selama 6-8 bulan di Indonesia yang dilanjutkan dengan pendidikan dan magang selama 4 tahun. Proses tersebut dilakukan di institusi pendidikan dan fasilitas pelayanan kesehatan dengan pembiayaan sepenuhnya dari pihak Belanda.
Pada akhir program, perawat akan memperoleh gelar Bachelor of Nursing sebagai salah satu syarat memperoleh sertifikasi Registered Nurse Belanda. Sertifikasi ini dapat digunakan untuk bekerja di Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement