Advertisement

Inkubator Literasi, Membangun Budaya Menulis untuk Negeri

Edi Wiyono, Humas Perpustakaan Nasional RI/Pemred Perpusnas Press
Sabtu, 16 April 2022 - 06:37 WIB
Budi Cahyana
Inkubator Literasi, Membangun Budaya Menulis untuk Negeri Edi Wiyono, Humas Perpustakaan Nasional RI/Pemred Perpusnas Press (berpeci). - Istimewa

Advertisement

Berdasarkan KBBI, Inkubator secara umum berarti perkakas yang dipanasi dengan aliran listrik dan sebagainya dipakai untuk mengerami dan menetaskan telur, atau untuk memanaskan bayi yang lahir sebelum waktunya. Dengan demikian jika dikaitkan dengan literasi, inkubator dapat dimaknai sebagai proses untuk mematangkan tingkat literasi seseorang hingga mampu menghasilkan atau memproduksi sesuatu.

Inkubator Literasi Pustaka Nasional adalah program kepenulisan Perpustakaan Nasional RI yang diinisiasi Perpusnas Press. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat, khususnya pustakawan, pengelola perpustakaan dan pegiat literasi di daerah. Inkubator Literasi didesain untuk mendorong, membina dan mempercepat kemampuan dan keberhasilan masyarakat untuk menghasilkan karya dalam bidang penulisan yang kemudian dibukukan, diterbitkan dan didiseminasikan sebagai bagian dari khazanah ilmu pengetahuan.

Advertisement

Sejalan dengan RPJMN Tahun 2020-2024 yang diturunkan dalam Program dan Kegiatan Prioritas Nasional di antaranya melalui peningkatan budaya literasi dan penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi. Untuk mendukung hal tersebut, Inkubator Literasi merupakah salah satu upaya untuk mendorong pengembangan perbukuan dan penguatan konten literasi.

Kenapa Inkubator Literasi?  
Tujuan Inkubator Literasi adalah 1). menciptakan tradisi dan iklim penulisan, sekaligus menyalurkan pemikiran positif dan inovatif untuk meningkatkan literasi masyarakat; 2). mendorong hadirnya buku-buku yang dibutuhkan masyarakat sekaligus untuk memperkuat konten literasi; 3). melahirkan penulis-penulis kreatif dari berbagai penjuru daerah di Indonesia; 4). memperkuat eksosistem kepenulisan; 5) sinergitas dan kolaborasi dengan segenap stakeholder.

Inkubator Literasi pertama kali diluncurkan tahun 2020 dengan menghasilkan buku antologi dari 15 penulis. Kemudian tahun 2021 direplikasi ke 8 (delapan) daerah yaitu Jakarta, Tebing Tinggi (Sumatera Utara), Depok dan Banjar (Jawa Barat), Tulungagung, Jember, Madura (Jawa Timur) dan Enrekang (Sulawesi Selatan). Untuk tahun 2022 akan digelar di 15 (lima belas) lokus dan 3 (tiga) diantaranya sudah tahap pelaksanaan yaitu Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan. Ke depan, Inkubator Literasi diproyeksikan akan dihadirkan di seluruh provinsi.

Sinergi dan kolaborasi yang telah terlaksana antara lain dengan dinas perpustakaan, forum TBM, komunitas pegiat literasi, organisasi massa, organisasi profesi, dunia perbankan hingga pondok pesantren. Kerja sama ini akan terus dikembangkan dan diperluas dengan menggandeng sebanyak mungkin stakeholder. Karena sesungguhnya, persoalan literasi bukanlah persoalan tunggal dan parsial, tetapi menjadi tanggung jawab bersama segenap komponen bangsa.  

Literasi tak hanya dipahami sebagai upaya mengentaskan buta aksara, namun levelnya sudah naik lebih tinggi. Kegiatan literasi lebih dipandang sebagai upaya berkarya dalam bidang kepenulisan agar membudaya dan tumbuh peradaban ilmu di negeri ini.

Literasi dapat dimaknai sebagai siklus yaitu membaca, berpikir/menuangkan gagasan, menulis, menerbitkan dan mempublikasikan karya. Karena sesungguhnya, tugas besar seorang pembaca adalah menuliskan kembali informasi dan pengetahuan yang diperolehnya dari segala sumber bacaan dan literatur. Inkubator literasi sebagai salah satu jalan dan strategi bagaimana menumbuhkan budaya menulis di negeri ini.

Fase Inkubator Literasi         
Seperti halnya sebuah laboratorium praktik, inkubator literasi juga memiliki beberapa fase di mana subjek utamanya adalah para penulis di daerah yang selama ini kurang mendapatkan ruang dan kesempatan dalam menuangkan ide dan pemikiran melalui tulisan-tulisannya yang dapat dibukukan dan diterbitkan.

Pra-inkubasi adalah fase pertama menulis naskah sesuai tematik yang telah ditentukan. Pada fase ini ada tahapan seleksi untuk memilih naskah yang layak masuk fase selanjutnya. Fase inkubasi yaitu fase di mana bimbingan teknis penulisan dari para mentor dan kurator untuk meningkatkan kompetensi peserta. Fase pasca inkubasi adalah membukukan, menerbitkan dan menyebarluaskan karya peserta.

Dengan Inkubator Literasi, diharapkan akan terbit buku-buku bermutu yang dibutuhkan masyarakat. Lahir penulis-penulis hebat dari seluruh penjuru negeri. Agenda ini selaras dengan semboyan/tagline Perpusnas Press yaitu tulis, terbit, sebarkan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement