Advertisement
Harga Minyak Goreng Curah Subsidi Masih Mahal, Kebijakan HET Gak Ngaruh
Pekerja mengemas minyak goreng curah di Pasar Subuh, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (5/1/2022)./(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi - wsj)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melaporkan harga minyak goreng curah subsidi masih relatif tinggi di pasar tradisional, meski Harga Eceran Tertinggi (HET) sudah ditetapkan Rp14.000 per liter.
Ketika melakukan pemantauan ke Pasar Rawamangun, Kamis (14/4/2022), dia menemukan minyak goreng curah subsidi dijual seharga Rp16.000/kg.
Advertisement
“Kondisi harga ini akan terus membaik dan diharapkan sesuai dengan harga yang ditentukan Pemerintah sebelum Lebaran, sesuai HET Rp14.000/liter,” katanya, dikutip dari keterangan resminya.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga minyak goreng curah terpantau turun 0,5 persen menjadi 20.000 per kg, Kamis (14/4/2022). Sebaliknya, harga minyak goreng kemasan bermerek I naik 0,19 persen menjadi Rp26.600 per kg dan minyak goreng kemasan bermerek II naik 0,39 persen menjadi Rp25.650.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Bernard Riedo mengaku bingung lantaran harga minyak goreng curah di tingkat konsumen belum juga turun mendekati HET yang ditetapkan pemerintah di angka Rp14.000 per liter.
Bernard mengatakan produsen yang berkontrak dengan pemerintah telah menyalurkan minyak goreng curah mencapai 80.000 ton kepada distributor untuk disalurkan ke pengecer. Kendati demikian, pedagang di pasar masih mengeluhkan ketersediaan minyak goreng curah yang langka hingga pekan ini.
BACA JUGA: Cerita Unik dan Lucu Ketua Umum PP Muhammadiyah Jadi Imam di Masjid NU
“Di bulan April tanggal 1 sampai 12 di Kemenperin sudah terdistribusi minyak goreng curah hampir sekitar 80 ribu ton secara rata-rata per bulan,” kata Bernard dalam Webinar Dampak Konflik Geopolitik terhadap Komoditi CPO, Rabu (13/4/2022).
Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian per Rabu (13/4/2022) pagi, produsen sudah melaporkan penyaluran sebanyak 80.000 ton selama 13 hari ini, atau sekitar 6.100 ton per hari. Sementara itu kebutuhan secara nasional sebesar 7.000-7.700 ton per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan KIP di UST, Titiek Dorong Ekosistem Pembelajaran Adaptif
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Rabu 17 Desember 2025
- Jadwal DAMRI Jogja ke Bandara YIA Rabu 17 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Rabu 17 Desember 2025
- Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Merauke, Tak Berpotensi Tsunami
- Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Xpress Rabu 17 Desember
- Jadwal KRL Solo-Jogja Rabu 17 Desember 2025, Tarif Rp8.000
Advertisement
Advertisement





