Advertisement
Setelah Omicron Muncul Varian Covid Deltacron, Bagaimana Tingkat Keparahannya?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sudah dua tahun Covid-19 belum pulih, kini Varian baru SarS-CoV-2 baru-baru ini telah dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hingga kini masih muncul varian baru Cpvid-19, terbaru Deltacron.
Para ilmuwan di Eropa dan Amerika Serikat mengonfirmasi temuan varian baru virus Corona gabungan dari varian Delta dan Omicron yang biasa disebut sebagai Deltacron
Advertisement
Dikutip dari Live Science, kasus Deltacron ini dilaporkan telah terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Setidaknya 17 pasien di Amerika Serikat dan Eropa dikabarkan telah terpapar varian ini. Beberapa negara lainnya, seperti Perancis, Inggris, Denmark, dan Belanda juga disebut telah mendeteksi kemunculan varian Deltacron.
Seberapa bahaya penularan Deltacron?
Hingga saat ini, tingkat keparahan varian deltacron belum teridentifikasi secara pasti. Dikutip dari Reuters, Philippe Colson dari IHU Mediterranee Infection di Marseille, Prancis menyatakan bahwa identifikasi tingkat keparahan masih terlalu dini untuk dilakukan.
Pasalnya kasus varian Deltacron sedikitnya kasus yang terkonfirmasi. Selain itu, diberitakan dalam NBC Chicago, para ahli mengatakan juga mengatakan hal yang sama. Mereka mengungkapkan bahwa kekhawatiran terhadap varian deltacron masih terlalu dini, begitupun dengan perlindungan vaksin terhadap varian Deltacron.
Peneliti di laboratorium Helix di San Mateo, California, juga menemukan lebih dari 20 kasus positif gabungan kedua varian tersebut. Ini didapatkan dari hasil pemeriksaan sampel yang diuji dari 22 November 2021 - 13 Februari 2022.
Para ahli dengan cepat menekankan varian rekombinan tidak jarang terjadi, dan Deltacron bukan yang pertama dan tidak akan mungkin menjadi temuan varian rekombinan yang terakhir terjadi untuk Covid-19.
BACA JUGA: Diusir Petugas saat Berjualan di Malioboro, Pedagang Asongan Mengadu ke DPRD Jogja
"Ini terjadi setiap kali kita berada dalam periode peralihan dari satu varian dominan ke varian lain, dan biasanya merupakan keingintahuan ilmiah tetapi tidak lebih dari itu," kata Eks Pimpinan Inisiatif Genomik Covid-19 di Wellcome Trust Sanger Jeffrey Barrett. dikutip dari The Guardian
Lalu, bagaimana gejala varian Deltacron?
Melansir berbagai sumber, varian tersebut dapat berupa gejala yang dialami pada varian Omicron seperti pilek, batuk, hingga kelelahan. Meski demikian, belum ada penjelasan lebih lanjut terkait gejala penderita Deltacron.
Jika anda mengalami gelaja seperti di atas, segeralah melakukan pemeriksaan ke fasilitas Kesehatan terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement