Advertisement

Deltacron: Bertubuh Delta Berprotein Omicron. Ini Gejalanya..

Newswire
Senin, 14 Maret 2022 - 13:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Deltacron: Bertubuh Delta Berprotein Omicron. Ini Gejalanya.. Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi temuan kasus Covid-19 infeksi ganda mutan Omicron dan Delta bernama varian Deltacron. Dideteksi bahwa varian Deltacron memiliki struktur tubuh Delta tapi dengan spike protein Omicron.

Dikatakan bahwa varian tersebut masih perlu diteliti untuk mendeteksi bahaya yang mungkin ditimbulkan. Hingga saat ini, kasus Deltacron terdeteksi di Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Denmark.

Advertisement

Temuan awal, para ilmuwan memperkirakan infeksi Deltacron tidak menimbulkan gejala yang berbeda dari varian sebelumnya, sehingga gejala yang harus diwaspadai tetap sama.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), pada 2021, sempat merilis daftar delapan gejala varian delta yang harus diperhatikan.

Di antaranya, demam disertai kedinginan, radang tenggorokan atau batuk, kelelahan, sakit kepala, mual, hilangnya indera penciuman, kehilangan indera perasa, dan flu.

Baca juga: Ada Lagi Varian Baru Covid Deltacron, Gabungan Varian Delta dan Omicron

Sementara itu, penelitian dari ZOE Covid Study juga menemukan lima gejala Omicron yang paling sering dilaporkan, yakni, pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.

"Menariknya, kami telah melihat hilangnya penciuman dan rasa telah jauh lebih jarang. Itu ada di 10 gejala teratas pada awal tahun 2021. Sekarang berada di peringkat 17, hanya satu dari lima orang yang mengalaminya," kata peneliti dari ZOE Covid Study Yella Hewings-Martin, PhD, dikutip dari Lanc Live.

Terkait gejala varian Deltacron, diperkirakan tidak akan jauh berbeda. Seperti demam, batuk terus menerus, juga perubahan indera penciuman atau perasa.

Chief science officer di Helix William Lee mengatakan bahwa varian Deltacron belum menimbulkan ancaman khusus bagi populasi manusia karena jumlah kasus yang masih rendah.

“Fakta bahwa tidak banyak. Bahkan dua kasus yang kami lihat berbeda, menunjukkan bahwa itu mungkin tidak akan meningkat ke varian tingkat kekhawatiran,” katanya kepada USA Today.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement