Advertisement
Ukraina Buka Donasi NFT untuk Biayai Perang Lawan Rusia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Ukraina merancang pembukaan donasi lewat non fungible token (NFT) untuk masyarakat dari seluruh dunia yang mendukung angkatan bersenjata mereka berperang melawan Rusia.
Dilansir oleh Bloomberg, Kamis (3/3/2022), mulanya pemerintah Ukraina melalui akun Twitter resmi mengumumkan akan menghadirkan platform crypto Airdrop. Melalui aset kripto ini, pemerintah Ukraina akan memberi penghargaan kepada orang-orang yang menyumbang.
Advertisement
Tetapi sehari kemudian, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Federov mengatakan dalam tweet-nya bahwa negara tersebut telah memutuskan untuk membatalkan proyek tersebut.
“Setiap hari semakin banyak orang yang bersedia membantu Ukraina untuk melawan agresi,” kata Federov dalam tweet dari akun Twitter pribadinya.
Dia menambahkan bahwa Ukraina akan segera mengumumkan token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina, tetapi tidak memiliki rencana untuk mengeluarkan cryptocurrency.
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami memutuskan untuk membatalkan airdrop. Setiap hari semakin banyak orang yang bersedia membantu Ukraina untuk melawan agresi. Sebagai gantinya, kami akan segera mengumumkan NFT untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina. Kami tidak punya rencana untuk mengeluarkan token," katanya
Pembatalan proyek tersebut membantah spekulasi luas bahwa Ukraina telah memulai jam pengiriman lebih cepat dari jadwal seiring penambangan 7 miliar ethereum. The Block, platform penelitian crypto dan layanan berita yang dikutip Bloomberg menunjukkan transaksi tersebut telah dipalsukan oleh pihak ketiga.
Airdrops sebelumnya telah digunakan oleh perusahaan dan beberapa pemerintahan. El Salvador misalnya, tahun lalu menghadiahi warganya dengan $30 dalam bentuk Bitcoin sebagai insentif untuk mengadopsi dompet Chivo yang disponsori negara. Langkah tersebut merupakan bagian dari adopsi negara tersebut terhadap Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, sebuah proses yang menyulut kontroversi.
Sedangkan dari ranah Crypto yang berafiliasi dengan pemerintah Ukraina dan berbagai organisasi amal telah menerima lebih dari $33 juta sumbangan cryptocurrency pada hari Rabu (2/3/2022) kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Komisaris Pertamina Baru, Bambang Suswantono Miliki Harta Rp10,9 Miliar
- Kereta Cepat WHOOSH, dari Jebakan Utang China hingga Buang-Buang Uang
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
- Soebronto Laras Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang Tokoh Otomotif Nasional
- Nasabah Diteror DC AdaKami hingga Bunuh Diri, Berikut Sikap OJK
Advertisement

Diduga Kesenggol Mobil Damkar, Satu Pesepeda Motor Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Erick Thohir Tunjuk Purnawirawan TNI AL Jabat Komisaris Pertamina
- Kemendag Pastikan TikTok Shop Tak Dilarang, Siapkan Aturan Baru
- Pelayat dari Berbagai Latar Belakang Lepaskan Pengusaha Soebronto Laras di TPU Karet Bivak
- Komisaris Pertamina Baru, Bambang Suswantono Miliki Harta Rp10,9 Miliar
- Permohonan Paspor Elektronik Kini Dapat Diajukan di 102 Kantor Imigrasi Se-Indonesia
- Pakar: Kewajiban Operator Asing Bekerja Sama dengan Perusahaan Lokal Wajar
- Jepang Siap Guyur Rp207 T per Tahun untuk RI Demi Ini
Advertisement
Advertisement