Advertisement

Promo November

Pengelolaan Desa Wisata Penting untuk Menjaring Wisatawan

Nina Atmasari
Selasa, 15 Februari 2022 - 19:17 WIB
Nina Atmasari
Pengelolaan Desa Wisata Penting untuk Menjaring Wisatawan Anjar Budiani, memberikan pemaparan dalam kegiatan pendampingan manajemen pengelolaan desa wisata di Griya Kirana Homestay, Borobudur, Selasa (15/2/2022). - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG-- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bidang pariwisata di Desa Wisata Borobudur, Kabupaten Magelang. Fokus kegiatan ini pada manajemen pengelolaan desa wisata dan kepemanduan wisata.

Pelaksana program, Anjar Budiani, mengatakan Desa Wisata Borobudur menjadi magnet yang menarik bagi wisatawan. Sebagai salah satu desa di zona Destinasi Super Prioritas, Desa Wisata Borobudur mempunyai peran penting untuk menjaring wisatawan domestik dan mancanegara.

Advertisement

"Fokus kami adalah pendampingan SDM di tingkat desa, yaitu melakukan pengelolaan SDM di kawasan pariwisata Borobudur. Borobudur menjadi barometer nasional terkait kepariwisataan. Harapan kita tidak ada gap antara SDM pariwisata di Borobudur dan desa lain terkait tata kelola manajemen pariwisata," kata Anjar yang merupakan CEO Exovillage, Selasa (15/2/2021).

Baca juga: Pemulihan Sektor Pariwisata Butuh Dukungan Digitalisasi

Pendampingan manajemen pengelolaan desa wisata dilaksanakan 11-22 Februari 2022 dan pendampingan kepemanduan wisata
pada 13-28 Februari 2022. Ada 15 pemandu wisata yang menjadi sasaran pendampingan, serta para pengelola desa wisata tersebut. Kegiatan ini menargetkan peningkatan kapasitas atau kemampuan dalam melakukan tata kelola pariwisata.

"Kalau tata kelola bagus, otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kita petakan, bagaimana sistem dan tata kelola yang baik bisa menjamin sustainability dari Desa Wisata Borobudur," katanya.

Pendamping Desa Borobudur, Adreas Aan Sugiarto mengatakan pemandu wisata merupakan ujung tombak dari kegiatan kepariwisataan di Borobudur. Menurutnya, borobudur kekurangan pemandu wisata. Banyak wisatawan yang datang ke Borobudur tidak ada yang membimbing dan memandu tentang potensi-potensi wisata di Borobudur.

Baca juga: Komisi VI DPR RI Apresiasi Pengembangan Bisnis Data Center TelkomGroup

"Harapan dari pendampingan ini adalah munculnya generasi baru atau mereka yang bergerak di pariwisata bisa punya keahlian membimbing wiatawan di tempat mereka bekerja," katanya.

Ketua Desa Wisata Borobudur, Nanang S. Prakoso mengungkapkan SDM pengelola desa wisata di Borobudur masih perlu peningkatan di beberapa sektor, seperti UMKM dan kuliner. Dengan adanya pendampingan maka akan lebih paham apa yang perlu diperbaiki. Ini adalah pendampingan pertama secara resmi dari Kemenrarekraf.

"Saat ini sekitar 40% dari warga di Desa Borobudur menjalankan usaha di bidang pariwisata. Secara perekonomian mereka bisa hidup secara mandiri, tetapi jika dikelola lebih baik dan didukung kelembagaan, maka masyarakat akan lebih makmur lagi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali

Sleman
| Jum'at, 22 November 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement