Advertisement

Dihuni 8 Keluarga, Kampung Ini Bakal Dikepung Tol Jogja Solo & Sungai

Taufik Sidik Prakoso
Selasa, 25 Januari 2022 - 18:57 WIB
Budi Cahyana
Dihuni 8 Keluarga, Kampung Ini Bakal Dikepung Tol Jogja Solo & Sungai Perkampungan di RT 019/RW 09, Dukuh Pasekan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom yang akan dikepung Tol Jogja Solo dan sungai, Selasa (25/1/2022). - JIBI/Solopos/Taufik Sidik Prakoso

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN–Sekitar delapan keluarga yang tak tergusur proyek Tol Jogja Solo di RT 019/RW 09, Dukuh Pasekan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, bakal dikepung jalan tol dan sungai. Namun, mereka tetap kalem karena  mendapatkan kepastian memiliki akses ke kampung lain ketika jalan tol sudah dibangun.

Pasekan merupakan perkampungan di Desa Ngabeyan yang dilewati Tol Jogja Solo. Selain rumah warga, ada kompleks makam dan satu masjid terdampak pembangunan jalan tol.

Advertisement

BACA JUGA: Harga Tanah Sudah Mahal, Penerima Ganti Rugi Tol Jogja Bawen Kesulitan Cari Tanah Pengganti

Kepala Desa (Kades) Ngabeyan, Supriyadi, mengatakan ada 17 rumah yang dihuni 40-an jiwa di Dukuh Pasekan tergusur tol. Warga sudah menerima uang ganti rugi dan membongkar rumah lama mereka serta membangun rumah baru.

Seluruh warga Dukuh Pasekan memilih tetap tinggal di Ngabeyan. Mereka membeli tanah serta ada yang memanfaatkan lahan milik keluarga mereka di Ngabeyan untuk membangun rumah baru. Lokasinya masih tak jauh dari tempat tinggal lama mereka. "Warga Pasekan yang terdampak tol tidak ada yang membangun rumah di luar desa. Mereka tetap tinggal di sini. Jadi Pasekan akan ada di dua lokasi [bakal terpisahkan jalan tol]," kata Supriyadi saat ditemui di kantor desa setempat, Selasa (25/1/2022).

Supriyadi menjelaskan masih ada sekitar enam rumah yang dihuni delapan keluarga dengan 14 jiwa di Dukuh Pasekan yang tak terdampak proyek tol. Mereka tinggal pada satu kompleks di ujung kampung yang berbatasan langsung dengan alur sungai. Ketika jalan tol sudah dibangun, perkampungan mereka bakal dikepung sungai dan jalan tol.

BACA JUGA: Tol Jogja Solo Diprediksi Menambah Masalah Parkir di Jogja

Supriyadi menjelaskan meski perkampungan itu bakal dikepung jalan tol dan sungai, warga hingga kini masih tenang-tenang saja. Pasalnya, pelaksana proyek pembangunan jalan tol memastikan perkampungan itu tak bakal terisolasi.

“Pembangun tol akan membuatkan jalan penghubung ke sana. Harapan kami setelah proyek tol nanti dibangun, aktivitas warga kami tidak terpengaruh,” ujar dia.

Masjid serta kompleks makam yang tergusur tol hingga kini belum dipindahkan lantaran menunggu proses pembebasan lahan dari pemerintah. Pemerintah desa setempat sudah menyiapkan lahan pengganti untuk pembangunan masjid dan pemindahan sekitar 120 makam. “Kami sudah siapkan lahan penggantinya. Nanti juga tetap berada di Dukuh Pasekan dan menempati tanah kas desa,” tutur dia.

Salah satu warga Pasekan yang rumahnya tidak terdampak pembangunan tol, Wagiyem, 50, mengatakan ada sekitar delapan keluarga yang masih tinggal di Pasekan lantaran tak terdampak pembangunan jalan tol. “Jumlah keluarga di RT sini ada sekitar 35 keluarga,” kata dia.

Wagiyem juga menjelaskan warga terdampak tol kini membangun rumah baru namun masih tetap berada di Ngabeyan. Mereka pun hingga kini masih tercatat sebagai warga RT di wilayah Pasekan.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Tol Jogja-YIA: Pembebasan Lahan Pertengahan 2022

Kumpulan kampung mereka tetap ke sini meski kini tinggal sudah terpisahkan [tidak berada di satu kompleks],” kata dia.

Wagiyem mengaku hingga kini masih tenang-tenang saja meski nantinya kampung yang tersisa bakal dikepung jalan tol serta sungai. Pasalnya, dia sudah mendapatkan kepastian bakal dibuatkan akses penghubung ke kampung lain di bawah jalan tol. “Nanti tetap ada jalan terowongan. Selain untuk ke Ngabeyan juga jalan ke Desa Glagahwangi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement