Advertisement
Seorang Tukang Batu Terima Rp3,2 Miliar dari Proyek Tol Jogja-Solo
Jumadi Jayadi Raharja memperoleh uang ganti rugi (UGR) Tol Jogja Solo Rp3,2 miliar di Senden, Kecamatan Ngawen, Klaten, Rabu (12/1/2022). - Harian Jogja/Ponco Suseno
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Jumadi Jayadi Raharja, seorang tukang batu dari Desa Senden, Kecamatan Ngawen, menerima uang ganti rugi (UGR) Rp3,2 miliar dari proyek Tol Jogja-Solo, Rabu (12/1/2022).
Lahan yang dilewati proyek jalan tol di Desa Senden, Kecamatan Ngawen, mencapai 187 bidang. Dari jumlah tersebut, satu bidang tergolong tanah kas desa (TKD).
Advertisement
BACA JUGA: Seorang Warga Margokaton Sleman Dapat Ganti Rugi Hampir Rp10 Miliar dari Tol Jogja-Bawen
Pencairan UGR di Desa Senden dihadiri warga terdampak dan tim pembebasan lahan Tol Jogja-Solo. Pencairan dibagi dua sesi. Jumadi si tukang batu akan membagi-bagikan uangnya kepada saudara-saudaranya.
"Total sawah yang terdampak jalan tol 2.510 meter persegi. Uang ganti rugi Rp3,2 miliar ini masih akan saya bagi-bagi ke saudara yang lain [tujuh orang]. Nantinya, jatah saya akan saya bagikan ke anak," kata Jumadi Jayadi Raharja di Balai Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Rabu (12/1/2022).
Jumadi Jayadi Raharja mengaku sangat setuju dengan pembangunan jalan tol karena uang ganti rugi yang dibayarkan tim pembebasan lahan jalan tol berada di atas harga pasaran.
"Kalau tidak terdampak jalan tol, paling separuhnya [harga jalan tol]," katanya.
Hal senada dijelaskan warga Senden lainnya, Aminah Narto Miharjo. Dia mendapat uang senilai Rp1,1 miliar.
"Luas sawah saya yang terdampak jalan tol Solo-Jogja mencapai 1.534 meter persegi. Saya punya tiga batih. Nanti akan dibelikan tanah lagi," katanya.
Kepala Desa (Kades) Senden, Kecamatan Ngawen, Setya Sugiyanto, mengatakan seluruh warganta telah setuju dengan pembangunan jalan tol. Ppencairan UGR di wilayahnya dibagi menjadi beberapa sesi.
"Hari ini ada dua sesi. Dilanjutkan besok pagi," katanya.
Luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.
BACA JUGA: Tol Jogja Bawen Dibangun Agustus 2022, Tol Jogja Solo Diresmikan 17 Agustus 2023
Jl. Solo-Jogja di Klaten bakal terdapat tiga exit toll. Masing-masing berada di exit toll Kanganom di Kuncen (Kecamatan Ceper); exit toll kota di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen; exit toll Prambanan di Jogonalan. Selain exit toll, jalan tol Solo-Jogja di Klaten juga terdapat rest area, yakni di Manjungan (Ngawen) dan Demakijo-Jagalan (Karangnongko).
"Di bulan ini [Januari 2022], kami rampungkan pembayaran UGR di Kecamatan Ngawen. Dari desa yang ada, UGR paling banyak di Senden, yakni Rp150 miliar [terdapat sembilan desa terdampak jalan tol di Kecamatan Ngawen, masing-masing Manjungan, Pepe, Ngawen, Senden, Gatak, Tempursari, Kahuman, Duwet, dan Kwaren]," kata Salah seorang staf Pejabat Pembuat Komitmem (PPK) Jalan Tol Solo-Jogja, Christian Nugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Akhir Tahun, Omzet Wingko Ngasem Tembus Rp65 Juta per Hari
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- AI Outlook 2026: Bonus Demografi Jadi Kunci Ekonomi Digital
- Bus Trans Cahya Kecelakaan di Tol Krapyak, Angkutan Nataru
- Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
- Dua Jenazah Nelayan Indonesia Hilang di Portugal Ditemukan
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- PSIM Jogja Tantang Persijap Tanpa Suporter, Van Gastel Kecewa
- Ustaz Muhammad Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Jogokariyan Wafat
Advertisement
Advertisement




