Advertisement
Gus Yahya Jadi Ketum PBNU, Pengamat Sebut NU dan PKB Makin Renggang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Pengamat politik Saiful Anam menganggap hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di bawah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Nahdlatul Ulama (NU) akan semakin renggang, usai terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU (PBNU) periode 2021-2026.
“Karena seperti yang kita dengar, bahwa Gus Yahya menginginkan NU netral dan ingin membawa semangat Gusdur dalam menjalankan kepemimpinannya di NU kedepan,” ujar Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) itu saat dihubungi Bisnis, Senin (27/12/2021).
Advertisement
Sebagai informasi, Ketum PKB Muhaimin Iskandar pernah berkonflik dengan Gus Dur dan berhasil melengserkan Presiden ke-empat itu sehingga dirinya berhasil menguasai PKB hingga saat ini.
Menurut Anam, saat ini Gus Yahya dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut sedang membangun kekuatan untuk menguasai PKB dari tangan Muhaimin.
“Saya berfikir jangan-jangan baik Gus Yahya maupun Gus Yaqut sedang membangun kekuatan untuk dapat dapat menguasai PKB dari tangan Cak Imin yang sedang berkuasa saat ini,” tuturnya.
“Karna dengan 2 kekuatan tersebut tentu sangat diperhitungkan untuk dapat bersinergi guna menguasai PKB kedepan,” sambugnya.
Sebelumnya, Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya berkali-kali menegaskan gerakan yang akan dia usung jika terpilih menjadi Ketua Umum PBNU.
Gus Yahya ingin menjadikan model gerakan KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur sebagai gerakan Nahdlatul Ulama (NU).
“Mengapa Gus Dur? Karena beliau yang membawa NU sebagai mandat peradaban. Sejak awal didirikan, NU bertujuan untuk merintis upaya format peradaban baru untuk menggantikan format yang lama, yakni setelah Turki Usmani runtuh,” ujar Gus Yahya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dari Arena Muktamar, Selasa (21/12/2021).
Dia menambahkan, NU didirikan bukan sekadar untuk mengupayakan kesejahteraan warganya atau sekadar meneruskan mandat ajaran ahlu sunnah wal jamaah. “Jadi kader-kader NU jangan hanya berebut yang remeh temeh seperti selama ini. harus dimulai maindsetnya kalo kita memperjuangkan peradaban,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- PKS Dukung Anies Baswedan Jadi Capres
- Parpol Ramai-Ramai Siap Tampung Kaesang Pangarep
- DPR Sentil Kinerja BPKH terkait Usulan Kenaikan Biaya Haji
- Masih Dikaji, Garuda Belum Terapkan Tarif Penerbangan Haji 2023
- Video Youtube Pertemukan Kembali Orang yang Kabur ke Pasar Kepek Bantul Selama 25 Tahun karena Takut Disunat, Ini Kronologinya
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- NasDem Beberkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Surya Paloh di Istana
- Waspada! Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi antara Maret-Mei
- Asteroid Sebesar Minibus Lintasi Bumi, Jaraknya Lebih Dekat Ketimbang Satelit
- Bolehkah Vaksin Booster Sekaligus Imunisasi Campak? Begini Kata Dokter Anak
- 7 Orang Tewas Ditembak Mati di Sinagoge Yerusalem Timur Saat Warga Tengah Berdoa
- Kru Lion Air yang Tabrak Garbarata di Merauke Negatif Alkohol & Narkoba
- Kaesang Diduetkan dengan Anak Rudy di Pilkada Solo, Begini Kata Gibran..
Advertisement
Advertisement