Advertisement
WHO : Kasus Omicron Naik 2 Kali Lipat selama 3 Hari
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Badan kesehatan dunia WHO mengatakan varian Omicron dari virus corona menyebar secara signifikan lebih cepat daripada jenis Delta di beberapa negara-negara, dengan jumlah kasus berlipat ganda dalam 1,5 hingga 3 hari.
Dalam pembaruan pada hari Sabtu, dilansir dari CNBC badan kesehatan PBB mengatakan Omicron telah dilaporkan di 89 negara.
Advertisement
Varian yang sangat bermutasi menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi, kata WHO, tetapi tidak jelas apakah ini karena kemampuan virus untuk menghindari kekebalan, peningkatan penularan yang melekat atau kombinasi keduanya.
Badan tersebut menetapkan Omicron sebagai varian kekhawatiran pada 26 November, setelah pertama kali terdeteksi oleh para ilmuwan di Afrika Selatan, dan masih banyak yang belum diketahui tentang hal itu. Para ilmuwan tetap tidak yakin seberapa berbahayanya itu, tetapi data awal menunjukkan itu bisa lebih tahan terhadap vaksin dan lebih menular daripada varian Delta.
“Masih ada data yang terbatas tentang tingkat keparahan klinis Omicron,” kata WHO dalam pembaruannya. “Lebih banyak data diperlukan untuk memahami profil keparahan dan bagaimana tingkat keparahan dipengaruhi oleh vaksinasi dan kekebalan yang sudah ada sebelumnya.”
Mereka menambahkan, masih ada data terbatas yang tersedia, dan tidak ada bukti peer-review, tentang kemanjuran atau efektivitas vaksin hingga saat ini untuk Omicron.
Pada hari Jumat, sebuah studi yang tidak ditinjau oleh rekan sejawat oleh Imperial College London mengatakan risiko infeksi ulang dengan Omicron lebih dari lima kali lebih tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan daripada Delta.
Penelitian tersebut meragukan optimisme hati-hati dari beberapa ahli, terutama berdasarkan laporan anekdotal dari Afrika Selatan, bahwa jenis baru ini mungkin tidak virulen dan tidak membanjiri sistem perawatan kesehatan.
Studi ini dirilis ketika pejabat Inggris melaporkan rekor kasus COVID-19 untuk hari ketiga berturut-turut, dengan peningkatan menjadi 93.045 infeksi baru, sementara Perdana Menteri Prancis Jean Castex menyamakan penyebaran Omicron di Eropa dengan "kilat".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
- Semeru Kembali Erupsi Setinggi 600 Meter dari Puncak Gunung
Advertisement
Advertisement