Advertisement

Varian Omicron Berkembang 70 Kali Lebih Cepat

John Andhi Oktaveri
Kamis, 16 Desember 2021 - 11:17 WIB
Sunartono
Varian Omicron Berkembang 70 Kali Lebih Cepat Seorang tenaga kesehatan mengambil swab dari seorang penumpang untuk tes PCR Covid-19 sebelum bepergian ke Uganda, di tengah penyebaran Virus Corona varian baru, Omicron, di Bandara Internasional O.R. Tambo di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (28/11/2021). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Varian Omicron ditemukan berkembang biak sekitar 70 kali lebih cepat daripada Virus Corona versi asli dan Delta dalam sampel jaringan yang diambil dari bronkus, saluran utama dari tenggorokan ke paru-paru.

Temuan itu diperoleh dalam eksperimen laboratorium yang dapat membantu menjelaskan penularannya yang cepat sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Kamis (16/12/2021).

Advertisement

Penelitian, oleh tim dari Universitas Hong Kong, juga menemukan bahwa varian baru tumbuh 10 kali lebih lambat di jaringan paru-paru, yang menurut penulis bisa menjadi indikator keparahan penyakit yang lebih rendah.

Michael Chan Chi-wai, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan bahwa hasil tersebut perlu ditafsirkan dengan hati-hati, karena penyakit yang parah tidak hanya ditentukan oleh seberapa cepat virus bereplikasi, tetapi juga oleh respons imun seseorang dan apakah sistem kekebalannya hilang. Kejadian itu menyebabkan penambahan kecepatan serangan yang disebut badai sitokin.

“Perlu dicatat bahwa dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular dapat menyebabkan penyakit dan kematian yang lebih parah meskipun virus itu sendiri mungkin kurang patogen,” katanya.

Oleh karena itu, digabungkan dengan penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa varian Omicron sebagian dapat lolos dari kekebalan dari vaksin dan infeksi masa lalu, ancaman keseluruhan dari varian Omicron kemungkinan akan sangat signifikan, ujar peneliti itu.

Jeremy Kamil, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi dari Louisiana State University Health Shreveport, menunjukkan bahwa Delta, yang ternyata lebih patogen, memiliki pola replikasi yang lebih lambat di paru-paru.

“Para peneliti menemukan bahwa Omicron bereplikasi dengan sangat baik, bahkan jauh lebih baik daripada Delta atau virus asli pada jaringan bronkial,” kata Kamil.

Dalam beberapa hal kejadian itu dapat berkontribusi pada keuntungan dalam penyebaran/transmisi antar manusia.

“Tentu saja, komponen besar dari transmisibilitas Omicron dalam kehidupan nyata adalah potensinya untuk lolos dari antibodi penetral yang melindungi dari infeksi. Varian itu sangat mungkin menyebar dengan baik bahkan di antara orang-orang yang divaksinasi, terutama mereka yang belum lama ini mendapat suntikan booster.”

Data awal, yang dipublikasikan secara online dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, berasal dari eksperimen menggunakan sampel jaringan paru-paru yang diambil dari pasien selama operasi.

Dalam 24 jam, varian Omicron telah mereplikasi sekitar 70 kali lebih banyak daripada Delta dan varian aslinya.

Meskipun bronkus bukanlah sistem pernapasan bagian atas, para ilmuwan mengatakan hal itu dapat menyebabkan orang mengeluarkan lebih banyak virus dan menularkan infeksi dengan lebih mudah.

Temuan tersebut, bersama dengan penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan Omicron menginfeksi sel dengan lebih mudah, menambah gambaran yang muncul bahwa varian tersebut mungkin secara intrinsik lebih mudah menular selain menghindari kekebalan yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Danais Rp2,7 Miliar Dikucurkan untuk Program Padat Karya di Bantul

Bantul
| Selasa, 23 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement