Advertisement

Kawasan Industri Terbesar Dunia Senilai Rp1.848 Triliun Dibangun di Kalimantan Utara

Rayful Mudassir
Rabu, 15 Desember 2021 - 17:17 WIB
Budi Cahyana
Kawasan Industri Terbesar Dunia Senilai Rp1.848 Triliun Dibangun di Kalimantan Utara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo akan melakukan groundbreaking Green Industrial Park di Kalimantan Utara akhir tahun ini. Area proyek hijau itu adalah kawasan industri terbesar di dunia dengan investasi mencapai Rp1.848 triliun.

Green Industrial Park adalah kawasan industri yang beroperasi dengan menerapkan teknologi maupun produksi bersih. Umumnya, kawasan industri hijau itu turut terlibat dalam pengolahan limbah dan berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.

Advertisement

Setidaknya kawasan seperti itu telah dimulai oleh beberapa negara maju dan berkembang, seperti Korea Selatan, Denmark, China, Thailand, hingga Jerman. Di Kalimantan Utara, Green Industrial Park diklaim paling luas di dunia.

Proyek kawasan industri milik PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) itu disebut sebagai kawasan industri terbesar di dunia, dengan luas 30.000 hektare.

“Presiden akan groundbreaking tanggal 21 [Desember 2021] ini,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat Bisnis Indonesia Business Challenges, Rabu (15/12/2021).

Sesuai namanya, kawasan industri itu akan akan menggunakan energi baru terbarukan sebagai sumber energi utama. Dua di antaranya adalah hydropower dan solar panel. Selain itu, daya listrik juga akan ditopang menggunakan bahan bakar gas.

Luhut menyebut, kawasan industri itu memerlukan investasi sebesar US$132 miliar, atau setara dengan Rp1.848 triliun. Dia pun memastikan bahwa pendanaan proyek sepenuhnya diberikan oleh swasta tanpa adanya garansi dari pemerintah.

Proyek itu juga ditargetkan selesai konstruksi pada 2024 dan operasi bertahap mulai 2023, 2024 hingga 2029. Adapun, investasi senilai US$132 miliar itu diperlukan untuk seluruh tahapan konstruksi dan komersialisasi sampai 8 tahun ke depan.

Beberapa proyek rencananya akan dibangun dalam kawasan itu, seperti petrochemical, electronic alumine, steel, new energy battery 1, new energy battery 2, industrial silicon, polycrystalline silicon, dan solar panel.

Selain itu, industri aluminium juga direncanakan berdiri dalam kawasan tersebut. Proyek itu pun dikerjakan melalui kerja sama antara Indonesia, China, dan Abu Dhabi.

Sementara itu, Presiden Jokowi sempat menyebutkan kawasan tersebut sangat diminati kalangan swasta, meski konstruksi baru akan diresmikan pekan depan. Proyek itu juga ditopang dengan pembangkit energi baru terbarukan.

Jokowi menyebut bahwa kawasan industri tersebut akan ditopang oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA) atau hydropower dari Sungai Kayan di Kalimantan Utara.

“[Sumber] Energi-nya dari hydropower di Kayan. Industri yang akan masuk antre ternyata. Saya kaget,” katanya ketika memberikan sambutan saat membuka 10th Indo EBTKE ConEx 2021, Senin (22/11/2021).

Proyek itu juga disebut untuk menyikapi tuntutan dunia terhadap green Industry maupun green product. Artinya, seluruh proses produksi dari hulu ke hilir berbasis teknologi bersih. Pasalnya, nilai produk menggunakan energi hijau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan saat menggunakan energi fosil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement