Advertisement
Begini Cara Mendeteksi Varian Omicron pada Pasien

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan varian Omicron telah tersebar di 38 negara. Bahkan, varian ini sudah terdeteksi di beberapa negara Asean, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Lalu, tes apa yang digunakan untuk mendeteksi varian baru ini?
Advertisement
WHO mengatakan, tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang banyak digunakan terus mendeteksi infeksi virus corona, termasuk infeksi dari varian Omicron. Studi juga sedang berlangsung untuk memastikan apakah ada dampak pada jenis tes lain, termasuk tes antigen.
Melansir BBC, Selasa (7/12/2021), tes PCR menggunakan sampel swab dari hidung dan tenggorokan, untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus corona.
Sampel kemudian di kirim ke laboratorium untuk dianalisis, dan dapat menunjukkan apakah varian yang menyebabkan infeksi terlihat seperti Omicron, Delta atau varian lainnya.
Tes akan melihat tiga gen yang terkait dengan bagian dari virus yakni spike (S), nucleocapsid (N2) dan bagian cangkang luar (E). Apabila gen S tidak terdeteksi, maka kemungkinan infeksi disebabkan oleh Omicron. Sebaliknya, bila gen S terdeteksi, maka kemungkinan infeksi bukan disebabkan oleh Omicron.
Hasil swab PCR positif untuk Omicron ini kemudian akan dianalisis genetik secara penuh, menggunakan teknik yang disebut dengan pengurutan genomik (whole genome sequencing).
Dengan melihat lebih dekat pada materi genetik yang diberikan, para ilmuwan dapat mengonfirmasi apakah seseorang positif dengan Omicron atau Delta yang telah beredar luas.
Meskipun proses ini hanya memberikan informasi dari swab yang dianalisis, dengan menggunakan hasil tersebut, setidaknya para ilmuwan dapat memperkirakan berapa proporsi kasus baru dan mengetahui sifat-sifatnya.
Sayangnya, banyak kasus infeksi Omicron tidak terdeteksi karena proses ini memakan waktu berminggu-minggu lamanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement