Advertisement
Awas! Debu Vulkanik Berbahaya bagi Tubuh, Ini Dampaknya Jika Terhirup

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Akademisi dan Praktisi Klinis, Ari Fahrial Syam mengimbau agar masyarakat semakin waspada terhadap dampak dari debu vulkanik, seperti Gunung Semeru yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada mata, kulit, maupun saluran pernapasan.
“Efek akibat terhirup debu, juga bisa muncul dua minggu setelah debu tersebut bertahan dalam sistem pernapasan manusia sehingga menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan bawah,” kata Ari kepada wartawan, Minggu (5/12/2021).
Advertisement
Bahkan, dia melanjutkan jika kandungan silika terus bertahan di paru-paru dalam jangka panjang, hal ini akan menyebabkan silikosis, suatu kondisi yang pada akhirnya membuat fungsi paru akan menurun.
Ari menjelaskan, saat ini, debu vulkanik akan menyebabkan perih pada mata dan menimbulkan gangguan pernafasan berupa batuk dan sesak nafas. Pada kulitpun menyebabkan gatal-gatal jika terpapar debu tersebut.
“Permasalahan kesehatan para pengungsi harus diidentifikasi sehingga langkah-langkah yang tepat harus dilakukan. Permasalahan kesehatan yang muncul seputar pengungsi adalah gangguan fisik maupun psikis,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyebutkan debu vulkanik juga menyebabkan jalan-jalan raya di beberapa kota seputar Semeru menjadi licin dan berlumpur setelah hujan tiba dan menyebabkan beberapa kecelakan.
Menurutnya, kondisi lain yang perlu diperhatikan adalah fasilitas pengungsian yang terbatas seperti keterbatasan tempat tidur yang layak, sarana air bersih khususnya untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) yang terbatas. Kondisi yang tidak layak di pengungsian, imbuhnya, juga dapat mempengaruhi kesehatan para pengungsi.
Selain itu, dia menilai faktor lain yang wajib menjadi perhatian adalah kondisi kejiwaan para pengungsi juga akan terganggu, karena terdapat keadaan yang dapat mencetuskan terjadinya stres bagi para pengungsi.
“Hidup di pengungsian yang tidak jelas, masa depan yang juga tidak jelas, apalagi para pengungsi juga sudah mengalami kerugian akibat kerusakan dan kehilangan harta benda. Hal ini akan menyebabkan kondisi kejiwaan para pengungsi akan menurun. Semoga para korban sakit segera diobati dan masyarakat yang berdampak terhindari dari gangguan kesehatan lebih lanjut,” ujar Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Rabu 2 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement