Advertisement
Nasabah Koperasi Berharap Kemenkop Bantu Pencairan Dana

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sejumlah nasabah Koperasi Simpan Pinjam SB kembali meminta agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi membantunya untuk mencarikan dana yang belum bisa dicairkan.
Juru Bicara Nasabah KSP-SB Boedy Hartono menjelaskan para nasabah sebenarnya sudah lama meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu persoalan tersebut. Bahkan telah berkirim surat kepada Presiden Jokowi terkait persoalan belum bisa dicairkannya duit miliaran milik nasabah. Akantetapi hingga saat ini belum ada perkembangan yang signifikan. Beberapa nasabah memang sudah ada yang mendapatkan pencairan namun jumlahnya masih sangat kecil.
Advertisement
“Oleh karena itu kami berharap negara dalam hal ini Kemenkop UKM hadir dalam membantu mengatasi persoalan ini. Karena ini bisa menjadi preseden buruk bagi perkoperasian di Indonesia. Keberadaan koperasi yang menjadi harapan untuk mensejahterakan anggota, tetapi justru sebaliknya, bisa menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat yang ingin menyimpan aset di koperasi,” katanya Rabu (3/11/2021).
Ia menambahkan persoalan belum bisa dicairkannya dana nasabah KSP-SB ini menjadi masalah sosial tersendiri. Banyak cerita sedih di kalangan nasabah termasuk dirinya yang usaha mengalami kerugian akibat banjir. Kemudian terpaksa harus melakukan PHK terhadap karyawannya karena uang yang disimpannya di koperasi tersebut tidak bisa cair.
Ia sebelumnya memilih menyimpan uang di koperasi tersebut karena ada jaminan aman dari tiga lembaga yaitu pengawas internal, audit independen dan Kementerian Koperasi dan UKM.
“Banyak sekali cerita sedih nasabah, ada pensiunan yang dia menyimpan semua uang [pesangon] di koperasi ini, saat butuh tidak bisa dicairkan, saat ini istrinya sakit stroke butuh perawatan. Banyak nasabah sampai sakit memikirkan persoalan ini,” katanya.
Ketua Tim Kerja Fakta Kasus KSP-SB Dyapari Aritonang menilai karena sudah menjadi masalah nasional, maka sudah seharusnya negara hadir untuk mengatasi persoalan tersebut. Usaha untuk mendorong pemerintah sudah terus dilakukan. Saat audiensi lewat daring, kata dia, pihak Kemenkop UKM menyampaikan akan membantu mengatasi persoalan tersebut.
“Tetapi sampai saat ini belum ada perkembangan signifikan, kami tetap berharap pemerintah, Kementerian Koperasi untuk membantu kami mengatasi persoalan ini,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement