Advertisement
100 Negara Berkomitmen Akhiri Deforestasi, Termasuk Indonesia
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019). - Antara/Aswaddy Hamid
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - 100 negara yang mewakili 85% hutan dunia memberikan waktu sembilan tahun ke depan untuk menghentikan dan membalikkan deforestasi. Komitmen ini dibuat dalam kerangka baru pada KTT perubahan iklim global pada Selasa (2/11/2021).
Brasil, Rusia, Kanada, Kolombia, dan Indonesia akan negara yang berkomitmen untuk menghentikan dan membalikkan hilangnya hutan dan degradasi lahan pada tahun 2030 dalam hCOP26 di Glasgow, Skotlandia.
Advertisement
Dimasukkannya Brasil, rumah bagi hutan hujan tropis terbesar di dunia, sangat penting untuk inisiatif ini dan komitmen Brasil datang di tengah perubahan haluan dalam ambisi negara untuk mengurangi emisi dan mengatasi deforestasi.
Di seluruh dunia secara keseluruhan, area hutan seukuran 27 lapangan sepak bola hilang setiap menit, menurut data dari pemerintah Inggris.
Janji internasional ini nantinya akan didukung oleh dana US$19,2 miliar. Sebanyak US$7,2 miliar akan berasal dari perusahaan dan filantropi. Dana ini akan digunakan untuk mendorong produksi kedelai dan ternak bebas deforestasi di Amerika Selatan, dan untuk meningkatkan investasi dalam penanaman pohon dan solusi berbasis alam lainnya.
Selain pendanaan swasta, 12 negara termasuk Inggris akan mengalokasikan US$12 miliar (8,75 miliar pound) dana publik dari tahun 2021 hingga 2025 untuk mengatasi kebakaran hutan, memulihkan lahan, dan membantu masyarakat adat. Kontribusi ini sebagian besar akan datang dari komitmen keuangan yang ada, menurut juru bicara pemerintah Inggris.
Sementara itu, 30 lembaga keuangan termasuk Aviva Plc, Schroders dan Axa, juga akan berkomitmen untuk menghilangkan investasi dalam kegiatan yang terkait dengan deforestasi.
“Ekosistem yang penuh sesak ini – katedral alam ini – adalah paru-paru planet kita,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Bloomberg.
“Dengan janji yang belum pernah terjadi sebelumnya hari ini, kita akan memiliki kesempatan untuk mengakhiri sejarah panjang umat manusia sebagai penakluk alam, dan sebagai gantinya menjadi pemeliharanya," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Rabu 29 Oktober 2025
- UMR Kulonprogo 2026 Diprediksi Naik, Pembahasan Belum Dimulai
- BYD Luncurkan Qin L DM-i, Jarak Tempuh 2.100 Km, Harga Rp216 Jutaan
- Jadwal Terbaru KA Bandara Jogja, Rabu 29 Oktober 2025
- Cek! Jadwal SIM Keliling di Sleman, Rabu 29 Oktober 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Hujan Ringan, Rabu 29 Okt 2025
- Realisasi TJSP Sleman 2024 Tembus Rp16,2 Miliar dari 74 Perusahaan
Advertisement
Advertisement




