Advertisement
Kemenhub Bantah Opsi Penutupan Garuda, Persaingan Maskapai Dinilai Masih Sehat
Garuda Indonesia - istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah adanya opsi penutupan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan memastikan persaingan maskapai domestik tetap berjalan tanpa adanya monopoli oleh salah satu grup maskapai.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan saat ini dengan terbitnya Undang–Undang Cipta Kerja (UUCK) telah mempermudah pengusaha untuk mendirikan perusahaan penerbangan. Terlebih dengan syarat kepemilikan pesawat. Lewat penyederhanaan proses tersebut dan pangsa pasar yang ada saat ini dia pun optimistis tak bakal ada monopoli ke depannya.
Advertisement
BACA JUGA : Garuda Indonesia Tawarkan Tarif PCR Rp260.000
Terlebih sejak diterbitkannya UUCK, Novie menjelaskan telah menandatangani sejumlah izin usaha angkutan udara yang beragam. Mulai dari perusahaan yang bermodal kecil hingga yang besar. Namun, dia tidak memastikan jumlah perizinan yang telah diproses tersebut.
“Enggak ada isu [penutupan] Garuda, setahu saya enggak ada. Apalagi kalau untuk isu monopoli kalau sekarang kan udah ada UUCK. Jadi dipermudah siapaun yang ada di situ kita berikan kemudahan. Kalau kemudahan ada pasarnya ada, enggak ada monopoli,” ujarnya, Senin (1/11/2021).
Sebelumnya, Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maria Kristi menjelaskan dengan adanya UUCK terbaru ini, Kristi menekankan dengan memiliki 3 pesawat saja, perusahaan penerbangan sudah bisa terbang secara reguler. Tak hanya itu, kemudahan lainnya saat ini adalah semua yang ingin mendirikan perusahaan penerbangan cukup ke Badan Koordinasi Penanaman Modal dan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) juga bisa membentuk perusahaan penerbangan.
BACA JUGA : Wamen Sebut Pelita Air Bakal Gantikan Garuda, Serikat
“Kami sendiri memprediksikan nantinya akan tumbuh perusahaan penerbangan kecil-kecil di kemudian hari kalau Covid-19 nya sudah hilang,” ujarnya.
Kristi pun memprediksikan tingkat permintaan penerbangan baru akan kembali ke kondisi seperti pada 2019. Namun, lanjutnya, untuk penerbangan internasional memang tidak akan sama persis seperti pada 2019.
“Untuk penerbangan domestik, saya yakin bisa tumbuh karena sekarang ini di Bali saja sehari sudah 15.000 penumpangnya. Kondisi itu mendekati sama dengan waktu sebelum Covid-19,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Pembangunan 109 Kios Relokasi Pantai Sepanjang Rampung Lebih Cepat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Lelang Parkir Solo 2026, Stadion Manahan Jadi Rebutan Investor
- DPRD Kab Magelang Selenggarakan Gelar Budaya Sebagai Media Aspirasi
- Polda Metro Ungkap Pemicu Dua Debt Collector Tewas di Kalibata
- KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana ke Bupati Pati
- Layanan Perpanjangan SIM Dibuka di Kawasan Pantai Baron Gunungkidul
- Indonesia Raih Emas Menembak Beregu Putra di SEA Games 2025
- Maling HP di Wates Terciduk Warga, Akui Beraksi Lebih dari Sekali
Advertisement
Advertisement




