Advertisement
Viral Ambulans Diadang Mobil Berpelat Merah, Ini Pengakuan Sopir
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Sopir ambulans yang viral karena diadang mobil berpelat merah di Klaten, Jawa Tengah, angkat bicara.
Pria bernama Rudi Kristyadi itu mengaku dimintai tolong temannya untuk mengantar seorang perempuan yang sebelumnya mengalami kecelakaan di Stadion Trikoyo Klaten.
Advertisement
Awalnya, pasien meminta dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten.
“Di perjalanan saya tanya sudah bilang keluarga atau belum? Saya berani tanya itu karena kondisi pasien normal dan tenang, akhirnya diputuskan bawa ke rumah dulu setelah itu baru ke rumah sakit,” kata Rudi saat dihubungi Solopos.com, Minggu (31/10/2021).
Namun, saat melintas di ruas jalan depan Pemkab Klaten dengan arah lalu lintas dua jalur, kondisi arus lalu lintas padat merayap.
“Di depan itu banyak kendaraan berhenti. Setelah itu saya putuskan lewat jalur sisi kanan [melawan arus],” kata Rudi.
Saat itu sekitar 5-10 mobil dari arah berlawanan pun menepi usai mengetahui ambulans yang dikemudikan Rudi melintas. Sementara, satu mobil berpelat merah berada di jalur yang berhadapan dengan ambulans.
Laju ambulans mau tak mau pun terhenti. Rudi lalu memutuskan untuk turun dan menghampiri mobil berpelat merah itu yang kemudian diketahui sebagai kendaraan operasional Dinas Kesehatan Klaten.
Namun saat didekati, sopir memundurkan mobil dan lantas menepi kemudian terus berjalan. Rudi sempat bertanya kepada sopir mobil berpelat merah itu. Namun, sopir dan penumpang mobil terdiam dan terus melajukan kendaraan.
“Saya sampaikan panjenengan paham prioritas atau tidak pak. Saya sampaikan itu dua kali. Tetapi dia tidak mau menjawab, tidak mau turun dan terus melaju,” kata Rudi.
Rudi menjelaskan dirinya memberanikan turun dari ambulans lantaran saat itu sirine yang dibunyikan merupakan sirine tenang dengan kondisi pasien yang normal dan tenang.
“Saya menggunakan sirine pasien tenang. Kalau itu emergency dan kondisi pasien emergency saya tidak mungkin turun. Dan juga saat itu saya tidak bisa lewat,” ungkap dia.
Rudi berharap semakin banyak warga yang paham terkait aturan kendaraan yang mendapat prioritas di jalan di antaranya ambulans dan mobil Damkar.
“Kemudian kenali suara sirine ambulans. Ketika ambulans kosong tidak ada pasien tetapi membunyikan sirine emergency, itu artinya ambulans akan menjemput pasien yang emergency,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
- From Zero to Hero, Ini Profil Komang Teguh Pahlawan Kemenangan Garuda Muda
- Talkshow Spesial Hari Kartini: Kembangkan Skill untuk Hadapi Ragam Tantangan
Berita Pilihan
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Advertisement