Advertisement

Viral Ambulans Diadang Mobil Berpelat Merah, Ini Pengakuan Sopir

Taufiq Sidik Prakoso
Minggu, 31 Oktober 2021 - 12:57 WIB
Budi Cahyana
Viral Ambulans Diadang Mobil Berpelat Merah, Ini Pengakuan Sopir Ilustrasi. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO - Sopir ambulans yang viral karena diadang mobil berpelat merah di Klaten, Jawa Tengah, angkat bicara.

Pria bernama Rudi Kristyadi itu mengaku dimintai tolong temannya untuk mengantar seorang perempuan yang sebelumnya mengalami kecelakaan di Stadion Trikoyo Klaten.

Advertisement

Awalnya, pasien meminta dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten.

“Di perjalanan saya tanya sudah bilang keluarga atau belum? Saya berani tanya itu karena kondisi pasien normal dan tenang, akhirnya diputuskan bawa ke rumah dulu setelah itu baru ke rumah sakit,” kata Rudi saat dihubungi Solopos.com, Minggu (31/10/2021).

Namun, saat melintas di ruas jalan depan Pemkab Klaten dengan arah lalu lintas dua jalur, kondisi arus lalu lintas padat merayap.

“Di depan itu banyak kendaraan berhenti. Setelah itu saya putuskan lewat jalur sisi kanan [melawan arus],” kata Rudi.

Saat itu sekitar 5-10 mobil dari arah berlawanan pun menepi usai mengetahui ambulans yang dikemudikan Rudi melintas. Sementara, satu mobil berpelat merah berada di jalur yang berhadapan dengan ambulans.

Laju ambulans mau tak mau pun terhenti. Rudi lalu memutuskan untuk turun dan menghampiri mobil berpelat merah itu yang kemudian diketahui sebagai kendaraan operasional Dinas Kesehatan Klaten.

Namun saat didekati, sopir memundurkan mobil dan lantas menepi kemudian terus berjalan. Rudi sempat bertanya kepada sopir mobil berpelat merah itu. Namun, sopir dan penumpang mobil terdiam dan terus melajukan kendaraan.

“Saya sampaikan panjenengan paham prioritas atau tidak pak. Saya sampaikan itu dua kali. Tetapi dia tidak mau menjawab, tidak mau turun dan terus melaju,” kata Rudi.

Rudi menjelaskan dirinya memberanikan turun dari ambulans lantaran saat itu sirine yang dibunyikan merupakan sirine tenang dengan kondisi pasien yang normal dan tenang.

“Saya menggunakan sirine pasien tenang. Kalau itu emergency dan kondisi pasien emergency saya tidak mungkin turun. Dan juga saat itu saya tidak bisa lewat,” ungkap dia.

Rudi berharap semakin banyak warga yang paham terkait aturan kendaraan yang mendapat prioritas di jalan di antaranya ambulans dan mobil Damkar.

“Kemudian kenali suara sirine ambulans. Ketika ambulans kosong tidak ada pasien tetapi membunyikan sirine emergency, itu artinya ambulans akan menjemput pasien yang emergency,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement