Advertisement
Jokowi Jengkel BUMN Lelet Adaptasi Teknologi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong BUMN untuk segera melakukan adaptasi teknologi guna meningkatkan daya saing di era digitalisasi seperti saat ini.
Jokowi menyatakan saat ini sebenarnya sudah ada beberapa BUMN yang beradaptasi dengan menerapkan model-model bisnis baru menggunakan teknologi baru, contohnya ialah BUMN di sektor perbankan dan telekomunikasi.
Advertisement
"Jadi, sekali lagi, adaptasi pada model bisnis-model bisnis yang baru dan teknologinya. Ada yang sudah masuk ke sana, sudah. Cepat mengadaptasi, Saya lihat perbankan, bank-banknya, saya lihat sudah mulai masuk ke sana, ya. Telkom, Telkomsel, ya, sudah saya lihat. Tapi yang lain? Belum. Maaf, yang infrastruktur, BUMN infrastruktur, BUMN transportasi, belum," kata Jokowi saat menyampaikan arahan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/10/2021).
Dia menuturkan, jika ingin cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, maka salah satu langkah yang dapat dilakukan ialah dengan mencari partner. Menurutnya, BUMN dapat mengajak kerja sama dengan berbagai perusahaan terbaik di dunia.
"Perusahaan global mana yang paling baik, ajak, pasti mau itu dengan kita, sudah. Kita sudah dinilai prospek ke depan, 10-20 tahun yang akan datang ini kita akan menjadi ekonomi empat besar dunia kok, siapa yang enggak mau? Mau semua," ujarnya.
Jokowi juga berpesan kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendorong BUMN agar berani berkompetisi di kancah internasional.
Tidak hanya itu saja, Kepala Negara juga meminta agar BUMN memperhitungkan social impact dan me-review prospek pertumbuhannya ke depan akan seperti apa.
"Jangan sampai lagi karena urusan penugasan pemerintah… saya bisa menugaskan, memberikan penugasan. Ini penugasan bangun jalan tol! tapi ya dihitung dong, ada kalkulasinya dan diberitahu kalau Pak, ini IRR-nya, Internal Rate of Return-nya sekian. Berarti kami memerlukan suntikan dari APBN sekian," ucapnya.
Dia meminta agar jangan sampai BUMN berebut penugasan tetapi tidak ada kalkulasinya. Jokowi memberi contoh dalam pembangunan infrastruktur, dia meminta agar kalkulasi betul-betul dilakukan.
"Jangan kalau pas dapat penugasan rebutan, tidak ada kalkulasi karena penugasan, kemudian ngambil pinjaman jangka pendek padahal infrastruktur itu untuk jangka panjang, ya sudah enggak ketemu. Kalau enggak logis, bagaimana dibuat logis, tapi dengan kalkulasi," ujarnya.
Jokowi pun menyatakan bahwa transformasi bisnis dan adaptasi teknologi di tubuh BUMN ini sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak dilakukan.
"Kita hanya punya waktu dua tahun, bukan karena 2024, ndak. Memang waktu kita hanya diberi waktu kalau mau negara ini melompat ini hanya dua tahun. Bagaimana menyiapkan SDM-nya, menyiapkan ekosistemnya, kemudian masuk ke teknologinya, adaptasi teknologinya, baru kita bisa negara ini melompat, dan kita harus pontang-panting untuk itu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement