Advertisement
WHO: Vaksin Booster Belum Direkomendasikan untuk Masyarakat Umum, Ini Sebabnya
![WHO: Vaksin Booster Belum Direkomendasikan untuk Masyarakat Umum, Ini Sebabnya](https://img.harianjogja.com/posts/2021/09/22/1083563/vaksinasi-dosis-ketiga-booster.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Senior adviser to WHO Director General Diah Saminarsih menyampaikan saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) belum merekomendasikan pemberian vaksin booster ke masyarakat non-tenaga medis.
Menurutnya, seberapa pun sedikitnya booster yang sudah diberikan, ini menentang prinsip equality atau kesetaraan akses dalam program vaksinasi.
Advertisement
Dia menjelaskan jika berbicara mengenai kesetaraan akses vaksinasi, itu artinya memberikan keutamaan kepada mereka yang paling membutuhkan terlebih dahulu.
“Kalau kita lihat sekarang, lansia dan nakes saja belum merata vaksinasinya,” kata Diah dalam diskusi virtual, Rabu (22/9/2021).
Dia menilai, saat kondisi kasus positif yang turun ini seharusnya menjadi saat di mana program vaksinasi ditinjau untuk kembali memprioritaskan lansia dan diadakan upaya-upaya khusus yang menjangkau lansia dan kelompok-kelompok rentan lainnya.
Berdasarkan hasil survei Change.org Indonesia, Katadata Insight Center (KIC), dan KawalCOVID19.id mencatatkan masih terdapat praktik penyuntikan vaksin dosis ketiga non-tenaga medis di lapangan.
Campaigner dari Change.org Indonesia Efraim Leonard menyampaikan, 2,5 persen dari responden yang sudah divaksinasi mengatakan bahwa mereka sudah menerima dosis ketiga, 90 persen lebih dari mereka adalah tenaga kesehatan.
BACA JUGA: Update Covid-19 DIY 22 September: Kasus Terbanyak dari Bantul
Namun, terdapat 16 responden yang mengatakan ditawari dosis ketiga oleh pejabat setempat, ada informasinya jadi mereka datang untuk suntikan ketiga, punya kenalan yang mengurus tempat vaksinasi, sampai membayar untuk mendapatkan dosis ketiga.
“Detil ini mengkonfirmasi bahwa praktik pemberian dosis ketiga ke warga non nakes terjadi di lapangan,” ujar Efraim.
Lebih lanjut, dia menambahkan, bila dibandingkan dengan total responden yang telah divaksinasi, porsi peserta yang menerima vaksinasi dosis ketiga non-tenaga medis berjumlah 0,2 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement