Advertisement

Ekspor Batu Bara Diperkirakan Merosot Dalam 5 Tahun

Rayful Mudassir
Senin, 13 September 2021 - 01:27 WIB
Sunartono
Ekspor Batu Bara Diperkirakan Merosot Dalam 5 Tahun Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk. - harumenergy

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Asosiasi Energi Surya Indonesia memperkirakan bisnis ekspor batu bara akan mulai menurun dalam lima tahun ke depan seiring dengan maraknya kampanye menurunkan bahan bakar fosil dan menekan emisi gas rumah kaca. 

Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa mengakui bahwa saat ini harga batu bara mengalami lonjakan pesat sepanjang 2021. Bahkan Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) untuk kebutuhan ekspor mencapai US$150,03 per ton. 

Advertisement

“Tetapi lima tahun ke depan saya perkirakan ekspor batu bara akan menurun seiring negara-negara mulai meninggalkan PLTU, menutup, tidak membangun kembali dan membatasi,” katanya kepada Bisnis, Minggu (12/9/2021). 

BACA JUGA : DPR Kritik Menteri ESDM Terkait Menipisnya Stok Batu Bara

Selain itu, dia mendukung upaya sejumlah perusahaan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pembangkit ini disebut sebagai proyek yang mudah dilakukan serta memerlukan waktu pembangunan lebih singkat dibandingkan pembangkit lainnya. 

Meski begitu dia menyadari bahwa perkembangan PLTS di Indonesia cukup lambat dan masih menghasilkan daya yang terbilang kecil. Saat ini total energi yang dihasilkan dari PLTS hanya 200 megawatt.

Belakangan pemerintah akan membangun PLTS di Waduk Cirata dengan nilai investasi mencapai US$129 juta. Pembangkit tersebut dapat menghasilkan energi listrik hingga 145 megawatt. 

Selain itu PLTS di Bali juga masih dalam proses power purchase agreement (PPA) dan baru beroperasi pada 2023 dengan daya 2x25 megawatt. Ada pula PLTS terapung yang dilakukan oleh perusahaan tambang PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). 

BACA JUGA : Jaga Pasokan Listrik, PLN Memfokuskan Pembelian Batu

“Kita selama ini kecil, tapi minat meningkat sehingga saya kira dalam waktu 5 tahun ini perkembangan PLTS akan sangat masif. Dan kalau saya liat draf RUPTL pemerintah bersama PLN ada peningkatan jumlah yang sangat signifikan PLTS,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Hujan Deras Angin Kencang: Joglo Warung Soto di Kalasan Ambruk, 3 Orang Terluka

Sleman
| Senin, 14 Oktober 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement