Advertisement
Banyak Korban Pembobolan ATM, Klaten Blokir Rekening ASN Secara Massal

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Pemkab Klaten memblokir rekening milik aparatur sipil negara (ASN) secara massal di Bank Jateng, Selasa (7/9/2021) sore. Hasil pendataan sementara, nasabah Bank Jateng yang menjadi korban pembobolan ATM di Klaten paling banyak berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan pemblokiran rekening secara massal milik para ASN di kabupaten itu dilakukan setelah dilakukan koordinasi dengan Bank Jateng.
Advertisement
BACA JUGA: Seorang Pria Ditangkap karena Bentangkan Poster saat Jokowi di Blitar, Politisi Mengecam
"Sudah diblokir sementara semuanya. Ini juga sudah diinformasikan lebih lanjut [ke para nasabah berstatus ASN di Pemkab Klaten]. Informasi awal, paling banyak yang menjadi korban pembobolan rekening berasal dari Dinkes Klaten. Harapan ke depan, pengamanan ATM ditingkatkan," kata Ronny Roekmito, saat ditemui wartawan di kompleks Setda Klaten, Rabu (8/9/2021).
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Klaten, M. Himawan Purnomo, mengatakan seluruh pembayaran gaji para ASN di lingkungan Pemkab Klaten memang dilakukan melalui Bank Jateng. Hal itu sesuai Kasda Klaten yang berada di Bank Jateng.
"Kami berharap semuanya tenang dan tidak panik. Meski diblokir, para ASN masih bisa bertransaksi secara offline [datang ke bank]. Jumlah ASN di lingkungan Pemkab Klaten mencapai 9.000-an orang. Pembayaran gaji dilakukan setiap tanggal 1 setiap bulannnya melalui Bank Klaten [langsung ke rekening para ASN]. Pembayaran gaji biasanya secara bruto. Total gaji yang dibayarkan untuk ASN senilai Rp40 miliar per bulan," kata Himawan.
Inspektur Inspektorat Klaten, Jajang Prihono, mengatakan pemblokiran sementara merupakan penanganan tercepat guna mengamankan dana milik nasabah yang berstatus ASN di Pemkab Klaten. Berdasarkan laporan lisan yang diterimanya, sejumlah pegawai di berbagai puskesmas di Klaten telah menjadi korban pembobolan rekening.
"Dinkes Klaten memang paling banyak [menjadi korban pembobolan]. Dalam kondisi seperti ini, perlu dilakukan tindakan cepat dan terukur, yakni pemblokiran. Semoga, kejadian ini tidak merugikan para nasabah, terutama nakes di Klaten," katanya.
BACA JUGA: 41 Napi Meninggal Dunia akibat Kebakaran Lapas Tangerang, Ini Perinciannya
Kasubag Keuangan Dinkes Klaten, Yuhantoro, mengatakan jumlah pegawai di Dinkes Klaten yang menjadi korban pembobolan rekening mencapai belasan orang. Hal itu tersebar di Dinkes Klaten, Puskesmas, Rumah Sakit Daerah (RSD) Bagas Waras Klaten.
"Sesuai instruksi dari kepala dinas, sudah dilakukan pemblokiran. Laporan sementara, yang menjadi korban pembobolan, di antaranya berasal dari sini (Dinkes Klaten), RSD Bagas Waras, Puskesmas Manisrenggo, Puskesmas Ceper, Jambukulon, Klaten Selatan, Puskesmas Klaten Tengah. Kami harap jangan panik. Jika memang ada dana berkurang tak wajar [jadi korban pembobolan] segera melapor. Informasi dari bank, dana akan ditukar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perbaikan Data Berguna dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
- Erick Thohir Berkomitmen Jaga Wisata dan Spiritual Borobudur
- 3 Bocah SD di Trenggalek Tewas Tenggelam saat Berenang di Kolam Dewasa
- Khidmat, Ribuan Umat Buddha Ikuti Ritual Waisak di Candi Sewu Klaten
- Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Waisak dan Puji Ritual Thudong
Advertisement
Advertisement

Bukan Laut Mati, Ternyata Perairan Paling Asin di Bumi Ada di Kolam Ini
Advertisement
Berita Populer
- Kapal Wisata Tenggelam di Kepulauan Seribu, 55 Penumpang Selamat
- Garuda Indonesia Tunda Penerbangan Haji, Ini Kronologinya
- Pengelola Candi Borobudur Jamin Umat Budha Beribadah Khusyuk di Waisak
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Turun, Termurah Rp554.000
- Umat Buddha Berjalan dari Candi Mendut ke Borobudur Jelang Waisak
- Hartono Bersaudara Jadi Orang Terkaya di Indonesia
- Hujan Lebat di Jepang Tewaskan 2 Orang dan 35 lainnya terluka
Advertisement
Advertisement