Advertisement
Prediksi Hadirnya Varian Covid-22, Lebih Berbahayakah?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Covid-19 Varian Delta diakui sebagai jenis yang sangat menular dan dianggap saat ini mendominasi lonjakan di beberapa bagian dunia. Namun, para ahli mengatakan kita dapat terus melihat lebih banyak mutan yang berpotensi berbahaya muncul di masa depan.
Salah satu spekulasi yang beredar baru-baru ini adalah teori Covid-22, di mana varian ini dipatok jauh lebih menakutkan dan menular daripada varian Delta. Namun, mungkinkah Covid-22 lebih mematikan?
Advertisement
Melansir dari Times of Indian, Senin (30/8/2021), inilah yang perlu Anda ketahui tentang varian Covid-22. Covid-22 menjadi topik pembicaraan di media sosial setelah seorang ahli imunologi Swedia melihat peringatan tentang varian Covid yang tak terhindarkan di masa depan.
Ahli imunologi dan Profesor yang berbasis di ETH Zürich, Dr Sai Reddy memperingatkan bahwa mengingat kecepatan mutasi vaksin yang terbukti berat bagi dunia, sebenarnya tidak bisa dihindari agar virus tidak bermutasi lebih banyak.
Peringatan tersebut memicu banyak kontroversi di media sosial dan membuat orang kebingungan. Sementara beberapa orang percaya bahwa Covid-22 adalah varian fiksi.
Dr Reddy mengklaim bahwa varian baru yang muncul sebenarnya bisa lebih fatal dan mengancam daripada varian Delta dan Delta Plus.
Namun tidak ada bukti nyata dari varian tersebut. Covid-22 mungkin bukan varian nyata saat ini, tetapi hanya kemungkinan, jika laju pandemi saat ini tidak dikendalikan.
Para ilmuwan percaya bahwa varian tersebut dan ramalan masa depan hanya memberi tahu bahwa perjuangan melawan virus corona mungkin sebenarnya tidak pernah berakhir, dan bagaimana vaksin perlu ditingkatkan untuk bertarung lebih baik dan lebih protektif terhadap varian yang seperti ini.
Ada juga beberapa kemungkinan yang muncul jika kesenjangan dengan vaksinasi dan imunisasi berlanjut, kita mungkin melihat lebih banyak varian muncul. Bahkan jika Covid-22 mungkin bukan peringatan yang sepenuhnya benar, akan selalu ada kemungkinan mutasi yang muncul, karena virus secara alami diketahui berevolusi seiring waktu.
Vaksin tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga sangat dibutuhkan untuk mencegah varian, dan meminimalkan kerusakan parah yang ditimbulkan oleh virus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Jumlah Penumpang KRL Jogja-Solo Terus Meningkat, Capai 27 Ribu Orang per Hari
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Kirim Kapal Bantu Rumah Sakit ke Gaza, Prabowo Dekati Menhan Mesir
- Gencatan Senjata Dihentikan Israel Kembali Serang Gaza, MERC: 21 Orang Tewas
- 15 Napi Minum Miras Oplosan Hand Sanitizer, 2 Tewas
- Indonesia Membutuhkan Investasi untuk Mewujudkan Emisi Nol Bersih 2060
- Alihkan Dana Pendidikan dan BLT untuk Danai Makan Siang Gratis, Prabowo Dikritik
- Sudirman Said Luncurkan Antologi Kedua "Bergerak dengan Kewajaran"
- Gandeng OJK, Kemendagri Terus Perkuat Perekonomian Daerah
Advertisement
Advertisement