Advertisement
Luhut Sebut Herd Immunity Sulit Tercapai karena Varian Delta, Ahli: Tidak Perlu Panik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut keberadaan virus Corona (Covid-19) varian Delta membuat kekebalan kelompok atau herd immunity sulit tercapai.
Menanggapi hal tersebut, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman tidak menampik bahwa Covid-19 varian Delta memang memiliki kemampuan untuk bereproduksi jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan varian lain sehingga lebih mudah menyebar.
Advertisement
“Delta varian ini juga menurunkan efikasi vaksin, bahkan penyintas pun bisa terinfeksi lagi,” kata Dicky kepada Bisnis, Selasa (24/8/2021).
Dengan demikian, sambungnya, kekebalan kelompok yang seharusnya mulai terbentuk akan kembali ke posisi awal lagi akibat varian tersebut.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa kekebalan kelompok atau herd immunity harus dipahami sebagai kondisi jangka panjang. “Dalam sejarah, herd immunity bisa dicapai puluhan tahun. Smallpox [cacar] itu saja 200 tahun,” katanya.
Baca juga: Tak Punya Mal, Bantul Hanya Uji Coba Penerapan Aplikasi PeduliLindungi
Dicky juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik jika kekebalan kelompok belum terjadi. Menurutnya, kegiatan masyarakat bisa berjalan normal asalkan protokol kesehatan dipatuhi sekaligus upaya tracing, testing, dan treatment (3T) juga berjalan.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa virus Corona varian Delta membuat kekebalan kelompok (herd immunity) menjadi sulit tercapai.
"Memang kita menghadapi satu varian Delta yang tidak memungkinkan kita untuk sampai kepada herd immunity. Ini sudah dirumuskan tim, ahli epidemiologi dari UI, UGM, maupun Unair," kata Luhut seperti dikutip dari Youtube DPN APINDO, Selasa (24/8/2021).
Menurutnya, kecepatan reproduksi yang sangat tinggi dari varian ini membuat pengendalian virus menjadi sangat sulit. “Reproduksi dari penularan varian Delta ini 5-8 kali [lebih tinggi dibandingkan dengan varian lain],” imbuhnya.
Lebih lanjut, Luhut menyampaikan bahwa strategi pemerintah tidak lagi berfokus kepada pencapaian kekebalan kelompok atau herd immunity tapi ke pengendalian pandemi.
Menurutnya, pengendalian itu bisa dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan 3M, 3T, dan mengurangi durasi kontak. Melalui strategi tersebut, Luhut menargetkan angka reproduksi virus dibawah satu sehingga penularan bisa benar-benar terkendali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement