Advertisement
Indonesia Bakal Punya Kereta Cepat, Kecepatan 230 Km/jam

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia tengah berupaya membangun kereta cepat sendiri yang bisa melaju lebih dari 200 kilometer per jam itu.
Adapun, prototipe kereta akan mulai dikerjakan tahun depan. Kereta cepat itu disebut akan diuji di jalur Makassar - Parepare di Sulawesi Selatan.
Advertisement
Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi BPPT Mulyadi Sinung Harjono menjelaskan proyek kereta cepat ini digarap konsorsium, di mana di dalamnya BPPT ditunjuk sebagai koordinatornya, sedang PT INKA sebagai integrator. Model-model kereta cepat dari Jepang, China, dan Eropa seluruhnya digunakan sebagai referensi.
BACA JUGA : Cuma 36 Menit, Kereta Bandara YIA Siap Beroperasi
“Sekarang sudah mengarah ke detail engineering design untuk kemudian bisa membangun prototipe. Harapannya mulai pertengahan tahun depan bisa mulai dikerjakan,” kata Mulyadi, dikutip dari Tempo.
Dia menerangkan, kereta cepat lokal akan didesain memiliki kemampuan melaju hingga kecepatan 220-230 kilometer per jam. Bandingkan dengan kecepatan kereta rel listrik atau KRL Jabodetabek yang 80-100 kilometer jam—karena memang didesain sesuai kebutuhan operasionalnya dengan jarak antar stasiun yang relatif dekat. Atau, kereta luar kota yang didesain berkecepatan 120 kilometer per jam.
Kereta cepat yang sedang didesain juga lebih unggul daripada kereta tercepat yang dimiliki PT INKA saat ini dan dioperasikan di Parepare. Kereta itu memiliki kecepatan maksimal 160 kilometer per jam.
INKA, menurut Mulyadi, menggunakan sistem propulsi diesel multiple unit untuk mencapai kecepatan itu: mesin diesel akan menggerakkan generator dan generator akan menggerakkan motor roda. “Cara ini bisa memberi kecepatan lebih tinggi daripada kereta diesel biasa,” katanya.
BACA JUGA : Ini Dia Plus Minus Bila Kereta Cepat Hadir di Jogja
Prototipe kereta cepat nasional yang sedang didesain, Mulyadi mengungkapkan, bisa jadi mengembangkan sistem propulsi yang sama dengan sejumlah peningkatan. Bisa juga nanti hybrid dengan listrik.
“Ini sedang dihitung-hitung, dan akhir tahun, harapannya detil-detil dan bentuk racangannya sudah didapat.”
Yang jelas, Mulyadi menambahkan, kereta cepat akan menggunakan spesifikasi rel yang lebih lebar, yang lebih standar di dunia ketimbang rel yang digunakan PT INKA di tanah air. Rel yang lebih lebar disebutnya akan mendukung stabilitas kereta saat melaju cepat di atasnya. “Batas teknisnya masih bisa untuk lengkung 1,8 atau 2,0 km,” kata dia menerangkan.
Mulyadi menambahkan, sejumlah universitas dilibatkan dalam desain kereta cepat ini. Mereka, di antaranya, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membantu menghitung bogie atau konstruksi roda dan rangka dasar badan kereta. Sebagai catatan BPPT telah mendesain bogie yang kini sudah digunakan untuk KRL, kereta ringan LRT, maupun yang digunakan di Makassar - Parepare saat ini,
"Sekarang kami sedang hitung desain bogie untuk kereta kecepatan lebih dari 200 km/jam," kata Mulyadi.
Beberapa kampus lainnya seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) membantu untuk interior kereta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) untuk proses manufaktur atau pengelasan. “Hampir semua universitas ikut,” kata Mulyadi.
Rencananya, uji desain aerodinamis akan dilakukan di dalam negeri menggunakan fasilitas wind tunnel milik BPPT. Sedang untuk fast track trial telah tersedia fasilitas milik INKA ataupun milik Kementerian Perhubungan. “Selain juga di Parepare. Kami hanya butuh panjang lintasan 10 kilometer saja kok untuk ujinya nanti,” kata Mulyadi.
BACA JUGA : Kereta Listrik Jogja-Solo Bakal Diterapkan ke Kutoarjo
Rencana uji di jalur Makassar - Parepare diungkap Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro saat perayaan HUT BPPT ke-43 hari ini, Senin 23 Agustus 2021. Sedang Direktur Pengembangan PT INKA, Agung Sedaju, dalam webinar sepekan lalu mengungkap kesiapan BUMN itu membuatkan sarana untuk kereta cepat itu di Kota Parepare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
Advertisement

a New Chapter Of Excellence: Fresh Look , Better Service , Four Star Standart
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Menteri PANRB Tegaskan ASN Tak Boleh WFA, yang Diperbolehkan FWA
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Pemerintah Janjikan Seluruh Sekolah Rakyat Terkoneksi Internet, Koneksi Perdana di Bantul dan Sleman
Advertisement
Advertisement