Advertisement
Evakuasi di Bandara Afghanistan Kacau, 7 Orang Tewas
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kekacauan di Bandara Internasional Hamid Karzai, Afghanistan berujung pada tewasnya tujuh orang pada Senin (16/8/2021) waktu setempat, setelah Taliban berhasil menguasai Ibu Kota Kabul.
Dilansir Aljazeera pada Selasa (17/8/2021), setidaknya tujuh orang tewas dalam kekacauan pada Senin, termasuk beberapa orang yang ikut berlarian di samping pesawat di landas pacu saat hendak lepas landas.
Advertisement
Channel News Asia melaporkan tentara AS yang berjaga di bandara melepaskan tembakan ke udara dan semua penerbangan komersial dibatalkan saat kekacauan terjadi di landasan.
Sebuah video memperlihatkan ratusan pria berlarian di samping pesawat Angkatan Udara AS saat meluncur di landasan pacu.
Dalam video lain, warga sipil dengan panik memanjat tangga udara yang sudah penuh sesak dan tertekuk.
Namun, saat ini situasi di bandara tersebut sudah stabil dan landas pacu sudah tidak lagi dikerumuni orang-orang, kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. "Kondisi bandara sudah stabil. Stabilitas di bandara tentu menjadi sangat penting," katanya.
Pada Selasa pagi, evakuasi kembali dilakukan untuk mengangkut sejumlah diplomat dan warga sipil.
Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak negara-negara untuk mau menerima pengungsi dari Afghanistan dan menahan diri dari deportasi.
"Rakyat Afghanistan telah mengenal generasi perang & kesulitan. Mereka layak mendapatkan dukungan penuh kita. Sekarang saatnya solidaritas," katanya dalam akun Twitter-nya.
Sementara itu, Presiden Joe Biden kukuh bahwa keputusannya menarik pasukan dari Afghanistan tepat meski dia mengakui kekacauan yang terjadi setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban adalah salah satu krisis terbesar pada masa kepemimpinannya.
"Saya berdiri tegak pada keputusan saya. Setelah 20 tahun, saya telah belajar dengan susah payah bahwa tidak pernah ada waktu yang tepat untuk menarik pasukan AS," Biden pada Senin (16/8/2021) di Ruang Timur Gedung Putih seperti dilansir Bloomberg.
Dia juga menegaskan bahwa meneruskan keberadaan tentara AS di Afghanistan bukanlah kepentingan keamanan nasional negara. "Ini bukan yang diinginkan oleh rakyat Amerika," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Nathan Tjoe Aon Gabung Lagi, STY Yakin Kejutkan Korsel Jumat Dini Hari
- Lobi Erick Thohir Jempol, SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe hingga Akhir Turnamen
- Kecelakaan di Jalan Solo-Jogja Delanggu Klaten, Pemotor asal Magetan Meninggal
- Prediksi Susunan Pemain Persik Kediri Vs PSS, Misi Sleman Hindari Degradasi
Berita Pilihan
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
- Tiga Hakim MK Ajukan Pendapat Berbeda dan Minta Pemungutan Ulang di Empat Daerah
- PBNU: Kami Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Prabowo-Gibran Atas Kemenangannya
- Tudingan Jokowi Cawe-cawe Pilpres Lewat Penjabat Daerah Tak Terbukti, Berikut Dalil Putusan MK
- Lima Polisi di Cimanggis Ditangkap karena Penyalahgunaan Narkoba
Advertisement
Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 24 April 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mensos Risma Janjikan Pemasangan Alarm Bahaya Bencana di Kawasan Semeru
- Kemenlu RI Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Gempa Magnitudo 5,5 Taiwan
- PDIP Gabung Pemerintah atau Oposisi Akan Ditentukan di Rakernas
- Dataran Tinggi Dieng Diajukan sebagai Geopark Nasional
- Jokowi dan Gibran Bukan Bagian dari PDIP, Komarudin Watubun: Orang Sudah di Sebelah Sana
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Presiden: Ini Penting bagi Pemerintah
- Lima Polisi Terlibat Kasus Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Juga Harus Diperiksa
Advertisement
Advertisement