Advertisement
Edukasi Covid-19 Harus Digencarkan untuk Menurunkan Laju Penularan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Abdul Rahman Ma'mun, Divisi Jaringan dan Kerjasama Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) menyampaikan edukasi tentang Covid-19 masih harus digencarkan untuk menurunkan laju penularan penyakit.
"Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menggaet masyarakat agar tak enggan mencegah penularan seperti halnya patuh 3M atau 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Juga ikut vaksinasi yang kini juga jadi program pemerintah," kata Abdul dalam keterangannya pada Selasa (17/8/2021).
Advertisement
Semua itu dilakukan untuk memutus rantai penularan. "Jangan jengah dan abai jika kita ingin segera terbebas dari pandemi."
Edukasi dan literasi tentang Covid-19 harus sampai ke masyarakat di tingkat paling mikro.
"Saya ambil contoh di Jawa, edukasi literasi ini bisa menggunakan istilah setempat dengan lebih baik, daripada ilmiah yang belum tentu dimengerti. Jadi bahasanya sederhana, bisa pakai ungkapan daerah," kata dia.
Namun tantangan sudah pasti ada karena berkaitan dengan perubahan perilaku. Tak mudah mengajak orang untuk mengubah perilaku, padahal kita masih hidup berdampingan dengan COVID-19.
"Jika mau melakukan perubahan perilaku maka pada akhirnya itu bisa menjadi ketahanan dalam diri kita sendiri. Itulah yang dibutuhkan," kata dia.
Menurutnya, edukasi akan berjalan ketika diperkaya dengan melibatkan penggalang solidaritas, solidarity maker. Para pejabat daerah misalnya, pada situasi sekarang harusnya lebih berempati dalam melihat situasi.
Jika kesulitan, bisa memperluas jaringan untuk menyebarkan informasi yang benar dibantu para solidarity maker untuk membentuk solidaritas di masyarakat. Solidarity maker, bisa dari influencer, tokoh masyarakat atau tokoh berpengaruh lainnya.
"Jika ada orang-orang yang punya pengaruh besar ini dilibatkan akan lebih efektif. Mereka mudah menyatukan dan lebih empatik, karena di setiap daerah perilakunya juga berbeda-beda," kata dia.
Solidarity maker bisa dimulai dari lingkup keluarga. "Kalau dapat link berita hoaks, sebaiknya bisa cek kebenarannya dengan cara meringkas poin-poin penting yang mengacu berdasarkan sains," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada, PDIP Kota Jogja Soroti Substansi Demokrasi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement