Advertisement
Jokowi Telepon Menkes saat Gagal Peroleh Obat Covid-19, Begini Percakapannya..
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Video viral berdurasi sekitar 36 detik itu menampakkan bahwa Kepala Negara yang mengenakan kemeja putih lengan panjang masuk ke sebuah apotek di kota Bogor.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanyakan keberadaan dua obat yang digunakan untuk pasien Covid-19 yakni Oseltamivir dan Favipiravir. Namun, dia medapatkan informasi bahwa kedua obat tersebut sudah tidak tersedia di apotek tersebut. Jokowi pun menimpali jawaban petugas apotek tersebut.
Advertisement
"Terus saya cari di mana, kalau mau cari?," tanya mantan Wali Kota Solo tersebut.
BACA JUGA : Paket Obat & Vitamin Gratis Mulai Disalurkan ke Warga Bantul yang Isoman
Presiden juga menanyakan sejaka kapan obat tersebut tidak ada di apotek. "Kalau Oseltamivir itu yang generik sudah lama Pak. Kemarin itu masih ada merek Fluvir. itu patennya, tapi sekarang juga sudang kosong," jelas petugas apotek tersebut.
Mendapati obat-obatan Covid-19 yang dicarinya tidak ada, Jokowi kemudian menghubungi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunaldi Sadikin.
Berikut ini, potongan transkrip komunikasi Presiden dan Menkes:
Presiden: Halo Pak Menteri, Pak saya cek ke apotek di Bogor, saya cari obat antivirus Oseltamivir enggak ada, cari lagi obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada kosong. Saya cari yang antibiotik Acetromicin juga enggak ada
Menkes: Baik kami cek ya
Presiden: Stok enggak ada sudah seminggu lebih. Terus vitamin D3 yang 5000 juga enggak ada
BACA JUGA : Polda Ancam Tindak Tegas Penimbun Oksigen dan Obat
Menkes: Apa tadi Pak? Presiden: Vitamin D3 yang 5000 IU. Ini saya yang dapat hanya multivitamin yang mengandung zinc, hanya itu. Suplemen juga ini D3-nya tapi yang 1000, hanya dapat yang ini saja. Kemudian yang suplemen yang kombinasi multivitamin ada. Jadi yang lain-lain obat antivirus, antibioktik enggak ada semuanya
Menkes: Di kota Bogor ya Pak?
Presiden: Iya, iya
Menkes: Mohon maaf ya Pak
Presiden: Ini apoteknya Villa Duta
Menkes: OK Villa Duta, karena saya ada catatan Pak Presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek ya Pak misalnya untuk Favipiravir di Apotek Kimia Farma Tajur baru ada 4.900, apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor ada 4.200. Jadi nanti saya double check ya. Nanti saya kirim ke ajudan Pak, itu ada data online yang ada di rumah sakit, nanti bisa dilihat by kota segala macam untuk apoteknya Kimia Farma, Century, Guardian, K24
Presiden: Di situ ada semuanya?
Menkes: Ada online, bisa dibaca oleh semua rakyat Pak
Presiden: Oke saya ke sana saja. Saya beli itu coba, ada enggak
Menkes: Ah boleh Pak silakan, nanti saya kirim ya Pak
Presiden: Oke, oke Pak Menkes terima kasih
BACA JUGA : Begini Cara Mendapatkan Obat Covid-19 Gratis Saat Isoman
Sebelumnya, Menkes mengungkapkan sumber persoalan dari kelangkaan obat-obatan terkait Covid-19 adalah banyaknya pihak yang membeli untuk disimpan sebagai stok, baik oleh individu dan perusahaan. Tindakan ini dilakukan untuk antisipasi.
"Jadi semua orang ingin punya obat di taruh buat stok di rumah. Saya mengerti karena itu memberikan rasa aman, tapi itu mengurangi satu orang yang membutuhkan untuk bisa mendapatkan akses obat dan dia bisa mati," tegas Budi.
Dia pun meminta masyarakat tidak menimbun obat-obatan Covid-19. Setop membeli obat jika belum dibutuhkan, tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement