Advertisement
Mahasiswa Diusulkan Bantu Penanganan Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk melibatkan 62.500 mahasiswa kedokteran dari sekitar 90 fakultas kedokteran di semua perguruan tinggi di Indonesia untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Permintaan itu diungkapkan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. Ia mengusulkan agar semua mahasiswa bersedia terjun ke lapangan akan mendapatkan kompensasi akademis.
Advertisement
Kompensasi pengabdian mereka dalam penanganan Covid-19, antara lain, dapat disetarakan dengan Satuan Kredit Semester (SKS). Ahmad Basarah mengusulkan itu untuk merespons hasil survei Kelompok Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bernama MEDICO-19 pertengahan Juli 2021, yang menyatakan bahwa satu dari dua mahasiswa ilmu kedokteran menyatakan bersedia menjadi relawan pandemi Covid-19.
Dilansir dari laman resmi MPR RI, Ketua Operasional MEDICO-19 Gilbert Lazarus memperkirakan, ada sekitar 62.500 mahasiswa kedokteran di Indonesia dari lebih dari 90 fakultas kedokteran dari berbagai perguruan tinggi. Survei dilakukan untuk merespons krisis tenaga kesehatan karena terus meningkatnya kasus Covid-19.
"Karena survei itu menyatakan hanya sebagian dari total 62.500 mahasiswa kedokteran yang bersedia jadi relawan, maka Kemendikbudristek harus membuat stimulus agar semua mahasiswa bersedia menjadi relawan. Misalnya dengan memberikan kompensasi, pengabdian mereka disetarakan dengan jumlah SKS. Soal berapa SKS yang layak, itu urusan Kemendikbudristek yang merumuskannya,’’ jelas Ahmad Basarah, Jumat (23/7/2021).
Ahmad Basarah juga menyoroti hasil lainnya dari survei MEDICO-19 yang menyasar 4.780 total responden dengan metode penelitian sampling technique itu. Hasil survei ini menyatakan hanya ada 10 persen mahasiswa saja yang menolak menjadi relawan, sementara 40 persen sisanya menyatakan sikap netral.
“Sikap netral para responden itu memberikan optimisme kepada kita jika dibuatkan kompensasi akademis, atau stimulus lain entah apa bentuknya yang bisa dibahas bersama, saya yakin 100 persen mahasiswa mau terlibat. Mereka juga terikat oleh Tridarma Perguruan Tinggi, yang salah satu darmanya adalah pengabdian masyarakat,’’ tandas Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahwa hanya ada sekitar 3.000 mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang bisa dilibatkan menangani pasien Covid-19 sebab mereka sudah menjadi dokter namun belum menjalani Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter, Ahmad Basarah menyatakan tidak jadi masalah sebab sisa tenaga 59.500 mahasiswa tetap bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Jumlah 3.000 mahasiswa yang sudah direkomendasi IDI itu bisa menjalani praktek kedokteran tentu setelah menjalani semua persyaratan, sedangkan 59.500 mahasiswa lainnya bisa diperbantukan menangani banyak hal, misalnya mencatat referensi kamar rumah sakit, mendata donor darah, bantuan oksigen, tenaga telemedicine, health care, vaksinator, dan lain-lain,’’ jelas dosen pasca sarjana Universitas Islam Malang tersebut.
Ahmad Basarah juga mengapresiasi Ditjen Dikti Kemendikbudristek yang sejak awal pandemi telah melibatkan sekitar 15.000 mahasiswa kedokteran dan mahasiswa kesehatan masyarakat untuk aktif membantu tenaga medis. Mereka selama ini hanya ditugaskan sebagai contact tracing Covid-19, untuk membantu fasyankes di wilayah yang sesuai dengan prosedur Kemenkes.
"Namun, jumlah 15.000 mahasiswa itu kami rasa masih kurang mengingat jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 terus meningkat, banyak rumah sakit kewalahan, sementara para tenaga kesehatan juga banyak yang terpapar wabah ini,’’ jelas Ahmad Basarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
Advertisement

Kopdes Kembang Kulonprogo Sudah Beroperasi, Benih Padi Laku 4 Ton
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Jalur Penyelamat Perlu Ditambah
- Zulhas Dorong Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pesantren
- Lelang KPK Terhadap Barang Rampasan Digelar, Ini Linknya
- Prabowo Dikabarkan Gelar Pelantikan Menteri Hari Ini
- Mantan Kapolda DIY Ahmad Dofiri Datangi Istana Presiden
- KIP Kuliah 2025 Jalur Mandiri: Batas Waktu, Syarat, dan Cara Daftar
- Higgins Minta Israel CS Dikeluarkan dari Keanggotaan PBB
Advertisement
Advertisement