Advertisement
Aktivitas Pertama Megakomet Raksasa di Luar Sarturnus Ditemukan
Komet - JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Astronom di Selandia Baru menemukan koma atau zona gas dan debu yang menyebar di sekitar megakomet C/2014 UN271, juga dikenal sebagai Bernardinelli-Bernstein, yang mungkin 1.000 kali lebih besar daripada komet biasa.
Ini bisa menjadi komet paling masif yang pernah ditemukan dalam catatan sejarah Bumi.
Advertisement
Tim yang memantau gambar yang diambil oleh Las Cumbres Observatory (LCO) tersebar di seluruh dunia dan gambar dari salah satu teleskop 1 meter LCO yang disajikan di South African Astronomical Observatory.
Anggota tim LCO Michele Bannister, dari Universitas Canterbury Selandia Baru menjelaskan gambar pertama komet tidak terlalu jelas karena satelit, kemudian yang lain ternyata cukup jelas, dan itu tampak seperti titik kabur kecil yang indah tidak seperti bintang lainnya.
Apa yang menarik perhatian Bannister adalah koma berbusa yang muncul pada jarak yang luar biasa dari matahari. Jaraknya sekitar dua kali lipat jarak orbit Saturnus dari matahari. Energi matahari pada saat itu adalah sebagian kecil dari apa yang kita nikmati di Bumi.
Konon, komet memiliki banyak massa yang bisa memanas. Inti besar (atau nukleus) Bernardinelli-Bernstein diperkirakan berdiameter lebih dari 62 mil (100 km), yang tiga kali lebih besar dari nukleus komet terbesar yang diketahui berikutnya yaitu komet Hale-Bopp, komet yang terkenal.
Sayangnya, Bernardinelli-Bernstein tidak akan terlalu dekat dengan planet kita untuk bisa diobservasi.
Pendekatan terdekat Bernardinelli-Bernstein ke matahari masih akan berada di luar Saturnus pada Januari 2031, tetapi para astronom memiliki satu dekade untuk merencanakan pendekatan itu.
Proyek LOOK LCO, yang telah mengamati beberapa komet, akan terus mengamati Bernardinelli-Bernstein. Proyek ini diharapkan dapat membantu karena jaringan teleskopnya memungkinkan untuk merespons cepat dalam waktu 15 menit setiap kali ledakan terjadi.
Selain itu, ada juga fasilitas Transien Zwicky dan Observatorium Vera C. Rubin yang akan datang, yang memantau bagian langit setiap malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Cegah Nuthuk Saat Nataru, Dispar Bantul Wajibkan Pajang Harga
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- PO Cahaya Trans Setop Operasional Bus AKAP Usai Kecelakaan Maut
- Jelang Natal, Gegana Polda DIY Sterilisasi 8 Gereja di Kota Jogja
- Natal 2025 Aman, Polisi Sterilisasi Gereja-Gereja Besar di Bantul
- UMP Jateng 2026 Naik 7 Persen Lebih, Tembus Rp2.327.000
- Polda DIY Sterilisasi 40 Gereja di Seluruh DIY
- Real Betis Pecahkan Rekor Hujan Boneka, Tradisi Natal Penuh Makna
- Langgar Tata Ruang, Lapak Kopi Dadakan di Jembatan Kewek Dibongkar
Advertisement
Advertisement



